Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan pemerintah akan mendorong bertambahnya frekuensi maskapai rute internasional masuk ke Bali menjelang pelaksanaan G20. Pemerintah akan mengatur ulang regulasi penerbangan untuk memudahkan lalu-lintas maskapai membawa penumpang.
“Bali akan disiapkan untuk mulai mendapatkan regulasi baru karena provinsi ini menjadi lokasi digelarnya berbagai acara internasional. Walau Bali sudah dibuka, penerbangan langsung belum bisa diwujudkan,” ujar Sandiaga dalam acara Weekly Press Briefing, Senin, 24 Januari 2022.
Sandiaga menyatakan rencana penambahan frekuensi penerbangan maskapai rute penerbangan internasional sejalan dengan kerja sama travel bubble yang tengah dijajaki dengan berbagai negara. Travel bubble adalah skema untuk membuka gerbang pariwisata antar-negara selama pandemi Covid-19.
Melalui skema ini, negara-negara yang menjalin kerja sama akan bersepakat untuk membuka perbatasan dan mengizinkan warganya bepergian di area tertentu yang telah ditetapkan. Saat ini, Sandiaga memastikan Indonesia sedang melakukan pembahasan travel bubble dengan Jepang dan India.
Dia berharap rencana penambahan frekuensi penerbangan langsung akan berjalan pada kuartal II dan III. “Sehingga pertemuan-pertemuan G20 yang akan digelar November maupun side event-nya bisa dilakukan dan penerbangan langsung yang awalnya belum optimal bisa diupayakan berjalan,” tutur Sandiaga.
Dia melanjutkan, beberapa maskapai asing telah menyatakan minat untuk membuka penerbangan langsung ke Indonesia melalui Bali. Sejak enam bulan lalu, maskapai dari Uni Emirate Arab, Qatar, Jepang, India, dan Turki sudah melakukan penjajakan dengan Indonesia.
“Nanti tinggal kita lihat, mana yang paling siap. Australia juga menjadi pilihan yang paling realistis karena banyak sekali keinginan dari wisatawan dari sana, tapi menunggu kesiapan pemerintah setempat,” ujarnya.
Penugasan untuk Maskapai Garuda Indonesia
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Untuk maskapai dalam negeri, Sandiaga mengatakan pemerintah telah memberi penugasan kepada PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Garuda telah diminta mengaktifkan kembali rute Indonesia-Jepang untuk mengangkut penumpang ke Bali.
Sandiaga memastikan penugasan itu tidak akan membebani maskapai yang tengah melakukan restrukturisasi di tengah lilitan utang. “Kami pastikan Garuda tidak akan diarahkan untuk membuka rute yang tidak ada peminatnya. Garuda tidak boleh rugi karena flight carrier,” katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan saat ini perseroan telah memiliki rute penerbangan ke Jepang yang beroperasi dua kali sepekan. Penerbangan ini lebih banyak dimanfaatkan untuk mengangkut kargo dan repatriasi warga negara Indonesia (WNI) dari Jepang.
“Penerbangan tidak pernah berhenti. Kalau diperlukan (penambahan frekuensi), kami akan review,” ujar Irfan.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA
Baca juga: Airlangga: Anggaran Pembangunan Tahap I Ibu Kota Negara Rp 45 Triliun
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.