Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA – Direktur Utama PT Sarinah (Persero), Fetty Kwartati, menjanjikan banyak fitur dan fasilitas baru di pusat belanja tersebut setelah proyek pemugaran gedung di Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, itu selesai pada Agustus 2021. Selain pusat belanja, kata dia, gedung Sarinah akan diisi gelanggang pertunjukan seni atau amfiteater, museum, serta spot modern seperti ruang kerja bersama atau co-working space. “Ini menjadi bentuk penguatan konsep yang sudah ada disertai adaptasi dengan kondisi terkini,” kata dia kepada Tempo, kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Fetty memastikan gedung utama Sarinah tetap berdiri, tapi dipoles dengan konsep bangunan perkotaan yang lebih modern. Menurut dia, konsep tersebut merupakan ide manajemen Sarinah dan mengakomodasi masukan dari tim ahli cagar budaya karena Sarinah tergolong sebagai gedung bersejarah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gedung utama Sarinah bakal dikelilingi ruang terbuka hijau yang akan menjadi lokasi bersantai dan ruang interaksi pengunjung, termasuk untuk untuk pergelaran bazar, pasar malam, dan acara kebudayaan. Gedung pusat belanja yang diresmikan Presiden Sukarno pada 15 Agustus 1966 ini akan memiliki area khusus kuliner Nusantara. “Sebelumnya ada food court yang lebih banyak diatur oleh penyewa. Kali ini kami mengatur sendiri konsep area food and beverage untuk hidangan Nusantara,” kata Fetty.
Fasilitas yang paling anyar, menurut Fetty, adalah co-working space. Area ini akan dimanfaatkan untuk pelaku bisnis digital sekaligus sebagai lokasi kumpul atau tongkrongan kalangan milenial. Sarinah versi baru juga akan memiliki pusat retail yang memprioritaskan penjualan produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM); ruang fasilitas trading atau perdagangan internasional; serta lokasi bisnis para agen dan konsumen manajemen properti.
Saat ini pemugaran gedung Sarinah baru memasuki tahap pembongkaran fasilitas lama. Proyek ini digarap oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau Wika. Sekretaris Perusahaan Wika, Mahendra Wijaya, mengatakan akan bekerja cepat dalam merenovasi sisi luar dan dalam bangunan. Wika mengejar tenggat penyelesaian konstruksi pada 17 Agustus 2021. “Kami menerapkan konsep fast track. Pengerjaannya seluruh bagian berjalan secara paralel, tidak saling menunggu,” ucapnya. Wika menerapkan tiga 3 shift kerja sambil tetap menjalankan protokol pencegahan Covid-19.
Direktur Utama Wika, Agung Budi Waskito, mengatakan proyek ini digarap 400 pekerja yang seluruhnya berusia di bawah 45 tahun. Dia mengklaim proyek ini memakai 100 persen komponen buatan lokal. Belanja bahan baku dengan nilai di bawah Rp 50 juta digarap Wika bersama Pasar Digital (PaDi) usaha mikro, kecil, dan menengah. “Kami siap merenovasi gedung Sarinah dengan disiplin dan konsisten," ujarnya.
FRANSISCA CHRISTY ROSANA | YOHANES PASKALIS
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo