Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Sekjen PBB: Stimulus Pembangunan Berkelanjutan USD 500 Miliar per Tahun

Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan dibutuhkan US$ 500 miliar per tahun untuk stimulus pembangunan berkelanjutan.

7 September 2023 | 14.28 WIB

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres berbicara pada konferensi pers di sela-sela KTT ke-43 ASEAN di Jakarta, Kamis 7 September 2023. ANTARA/Yuni Arisandy.
Perbesar
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres berbicara pada konferensi pers di sela-sela KTT ke-43 ASEAN di Jakarta, Kamis 7 September 2023. ANTARA/Yuni Arisandy.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) Antonio Guterres mengatakan dunia membutuhkan Stimulus Tujuan Pembangunan Berkelanjutan setidaknya US$ 500 miliar per tahun. Hal tersebut demi membantu menyelamatkan target pembangunan berkelanjutan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

"Dengan semua upaya ini dan masih banyak lagi, ASEAN dapat menjadi contoh bagi dunia," kata Antonio dalam konferensi pers di Jakarta Convention Center, Kamis, 5 September 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia menilai ASEAN dapat menjadi teladan sebagai kekuatan ekonomi hijau global. Serta sebagai perintis transisi energi yang berkelanjutan, adil, inklusif, dan merata. Lebih lanjut, Antonio mengatakan PBB menjadi mitra ASEAN dalam mewujudkan visi tersebut menjadi kenyataan bagi seluruh masyarakat Asia Tenggara. 

Menurutnya, ambisi yang lebih besar memang diperlukan di seluruh bidang, bersama dengan dukungan dan sumber daya yang lebih besar. Dia berujar dunia perlu mereformasi struktur keuangan global, sehingga benar-benar mewakili realitas ekonomi dan politik saat ini, dan lebih responsif terhadap kebutuhan negara-negara berkembang. 

Dunia, tuturnya, juga perlu membuat mekanisme pembayaran utang yang efektif. Tujuannya untuk mendukung penangguhan pembayaran, jangka waktu pinjaman yang lebih panjang, dan suku bunga yang lebih rendah. 

Selain itu, dunia perlu meningkatkan likuiditas dengan menambah US$100 miliar hak penarikan khusus yang tidak terpakai melalui bank-bank pembangunan multilateral. Dengan menggunakan model yang diusulkan oleh Bank Pembangunan Afrika dan Bank Pembangunan Inter-Amerika.
 
"Hal ini akan melipatgandakan sumber daya setidaknya lima kali lipat," tutur Antonio.



Riani Sanusi Putri

Lulusan Antropologi Sosial Universitas Indonesia. Menekuni isu-isu pangan, industri, lingkungan, dan energi di desk ekonomi bisnis Tempo. Menjadi fellow Pulitzer Center Reinforest Journalism Fund Southeast Asia sejak 2023.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus