Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Selama Pandemi, Transaksi E-commerce Naik 18,1 persen

Kegiatan logistik saat pandemi masih dapat bertahan bahkan mengalami pertumbuhan positif adalah layanan logistik e-commerce dan layanan pengiriman

16 November 2020 | 16.34 WIB

Lazada menggandeng JNE untuk menawarkan fasilitas pengiriman barang secara cashless bagi para seller Lazada. (dok. Lazada)
Perbesar
Lazada menggandeng JNE untuk menawarkan fasilitas pengiriman barang secara cashless bagi para seller Lazada. (dok. Lazada)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi mengatakan kegiatan logistik saat pandemi masih dapat bertahan bahkan mengalami pertumbuhan positif adalah layanan logistik e-commerce dan layanan pengiriman barang (courier service).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

“Ini dipengaruhi banyaknya masyarakat beraktivitas di rumah, tetapi tetap melakukan transaksi pembelian lewat online,” ujarnya, Senin 16 Oktober 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Yukki merujuk data Kementerian Keuangan yang mencatat bahwa segmen logistik relatif stabil selama pandemi COVID-19. Bahkan, transaksi pembelian lewat e-commerce meningkat 18,1 persen menjadi 98,3 juta transaksi dengan total nilai transaksi naik 9,9 persen menjadi Rp 20,7 triliun. 

Hal tersebut diakui Kepala Cabang Utama JNE Solo Bambang Widiatmoko yang mengatakan bahwa saat awal pandemi pada Maret dan April, volume pengiriman barang meningkat sampai 30 persen.

Bambang menjelaskan sebelum pandemi rata-rata volume pengiriman dari Solo ke berbagai wilayah seperti Jabodetabek dan Jawa Timur mencapai 20 ton per bulan. Sebagian barang itu dikirim via darat dan udara.

Ketika pandemi, pengiriman via udara anjlok, karena banyak rute penerbangan tutup akibat tidak ada penumpang, sedangkan pengiriman barang via darat malah meningkat.

Untuk menangkap peluang tersebut, Bambang mengatakan pihaknya harus memperkuat armada dengan menambah jumlah truk. Saat ini, pihaknya diperkuat 35 unit armada yang didominasi dari ATPM Isuzu seperti jenis truk Giga dan Elf NKR.

Menurut dia, bisnis pengiriman adalah bisnis kepercayaan dan ketepatan waktu. Makanya, armada yang dikerahkan juga harus memiliki keandalan.

“Sebagai pelaku usaha, dibutuhkan kendaraan yang efisien, tetapi untuk bisnis seperti ini, kendaraan yang andal yang benar-benar dibutuhkan. Apalagi, operasional kami 24 jam tanpa henti, sehingga butuh dukungan keandalan,” ujar Bambang.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus