Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Selesai Menembus Tanah

Pengeboran seluruh terowongan yang akan dilalui kereta cepat Jakarta-Bandung rampung. Uji coba operasi sepur kiilat tersebut ditargetkan akhir tahun ini.

21 Juni 2022 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Pengeboran 13 terowongan kereta cepat Jakarta-Bandung rampung.

  • KCIC tinggal berfokus pada percepatan pembangungan elevated track dan subgrade.

  • KCIC menargetkan bisa melakukan uji coba operasi di akhir tahun ini.

JAKARTA - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) telah menyelesaikan pengeboran seluruh terowongan yang akan dilalui kereta cepat Jakarta-Bandung. Kini perusahaan tinggal mengebut konstruksi elevated track dan lapisan tanah dasar subgrade.

Konstruksi terowongan merupakan salah satu tantangan terbesar proyek ini. Dari total 13 terowongan yang melintang di trase sepur sepanjang 142,3 kilometer ini, satu yang bermasalah ada di Tunnel 2. Upaya menembus tanah untuk terowongan yang terletak di Jatiluhur, Purwakarta, tersebut sampai harus melibatkan tenaga ahli yang didatangkan langsung dari Cina.

Kendalanya terletak pada jenis tanah di kawasan tersebut yang berupa clayshale. Tanah ini sangat lunak sehingga mudah longsor selama penggalian berlangsung. Di sisi lain, curah hujan yang tinggi selama konstruksi menambah parah kondisi.

Presiden Joko Widodo meninjau terowongan 2 proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Purwakarta, Jawa Barat, 17 Januari 2022. BPMI Setpres/Laily Rachev

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini



Direktur Utama PT KCIC Dwiyana Slamet Riyadi menyatakan terowongan tersebut akhirnya selesai ditembus pada 17 Juni lalu. "Berkat kerja keras para pekerja dan komunikasi serta koordinasi yang baik, titik-titik kirits di Tunnel 2 berhasil dilewati dengan baik," ujarnya kemarin.

Saat ini konstruksi di terowongan dengan panjang 1.040 meter tersebut dilanjutkan dengan secondary lining. Tahapan tersebut berfungsi menambah ketahanan terowongan hingga 100 tahun dan memberi hasil akhir yang halus dan konsisten.

Dwiyana menuturkan selanjutnya tim KCIC tinggal berfokus pada percepatan pembangungan elevated track dan subgrade. Secara paralel, infrastruktur lain juga disiapkan seperti urusan persinyalan kereta. Perusahaaan berencana menggunakan teknologi Global System for Mobile Communication Railway dengan pita frekuensi 891-895 MHz untuk uplink dan 930-934 MHz untuk downlink.

KCIC menargetkan bisa melakukan uji coba operasi di akhir tahun ini, berbarengan dengan perhelatan G20. "Kami terus berupaya semaksimal mungkin melakukan persiapan, baik itu menjelang agenda G20 yang digelar pada akhir tahun dan juga melakukan penyelesaian dengan target yang ditetapkan," tutur Dwiyana.

Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Didiek Hartantyo mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, 16 Juni 2022. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini



Hingga 10 Juni, Direktur PT Kereta Api Indonesia (Persero) Didiek Haryanto mencatat pembangunan fisik sepur cepat ini sudah mencapai 75,4 persen secara total. Konstruksi elevated track terpantau hampir selesai yaitu mencapai 95 persen sementara subgrade masih 80 persen. Dia menyebut perkembangannya terhitung cepat. "Maret masih 48,8 persen," katanya.

Didiek menyatakan kereta cepat Jakarta-Bandung ini bisa mulai beroperasi secara komersial pada Juni 2023. Dengan catatan, pemerintah bersedia turun tangan soal dana. KAI sebagai pimpinan konsorsium perusahaan KCIC menanti penyertaan modal negara senilai Rp 2,5 - 4,1 triliun tahun ini untuk menutupi pembengkakan biaya atau cost overrun. "Jika tidak didukung PMN 2022, bisa mengganggu target operasi kereta cepat," kata dia.

Berdasarkan perhitungan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung mengalami pembengkakan biaya hingga US$ 1,176 miliar atau setara Rp 16,8 triliun. Angkanya belum termasuk pajak baik pajak pertambahan nilai (PPN) atas pembengkakan tersebut, kenaikan PPN dari 10 persen menjadi 11 persen, hingga pajak pengadaan tanah. Jika seluruh komponen tambahan tersebut ikut dihitung, nilainya bisa mencapai angka US$ 1,9 miliar atau sekitar Rp 27,2 triliun.

YOHANES PASKALIS | VINDRY FLORENTIN

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus