Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Semarang Banjir, Menteri PUPR: karena Curah Hujan Ekstrem Tiap 50 Tahun

Menteri Basuki Hadimuljono menyatakan banjir yang terjadi di Semarang, Jawa Tengah, karena curah hujan yang ekstrem dan pasang air laut yang tinggi.

6 Februari 2021 | 22.25 WIB

Personel Tim Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Kementerian PUPR Jawa Tengah memotret jalan yang terendam banjir di kawasan Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, 6 Februari 2021. Sejumlah jalan di kawasan cagar budaya dengan julukan "Little Netherland" yang dibangun pada masa pemerintahan Kolonial Belanda sekitar abad ke-18 itu terendam banjir dengan ketinggian bervariasi antara sekitar 20- 60 cm akibat curah hujan tinggi sejak Jumat malam. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Perbesar
Personel Tim Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Kementerian PUPR Jawa Tengah memotret jalan yang terendam banjir di kawasan Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, 6 Februari 2021. Sejumlah jalan di kawasan cagar budaya dengan julukan "Little Netherland" yang dibangun pada masa pemerintahan Kolonial Belanda sekitar abad ke-18 itu terendam banjir dengan ketinggian bervariasi antara sekitar 20- 60 cm akibat curah hujan tinggi sejak Jumat malam. ANTARA FOTO/Aji Styawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Semarang - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan banjir yang terjadi di Semarang, Jawa Tengah, karena curah hujan yang ekstrem. Selain itu, banjir disebabkan oleh pasang air laut yang cukup tinggi. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Oleh karena itu, menurut Basuki, peran pompa air dalam menangani banjir di ibu kota provinsi Jawa Tengah itu sangat penting. Ia juga meminta agar revitalisasi aliran sungai-sungai di Semarang terus dilakukan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Khusus banjir yang melanda kawasan Kota Lama Semarang, kata Basuki, akibat curah hujan tinggi yang sudah masuk dalam kategori ekstrem.

"Dari hitungan hidrologi, periode ulangnya setiap 50 tahun," katanya di sela pengecekan ke Kawasan Kota Lama dan sejumlah lokasi banjir di Kota Semarang, Sabtu, 6 Februari 2021.

Basuki menjelaskan, drainase di Kawasan Kota Lama yang sudah selesai direvitalisasi tersebut sudah didesain untuk mencegah banjir. Namun begitu, sudah tiga pompa air yang dioperasikan untuk memompa air ke Kali Semarang.

Sebelumnya diberitakan sejumlah wilayah di Kota Semarang dilanda banjir akibat hujan yang mengguyur sejak Jumat kemarin hingga hari ini. BPBD Kota Semarang mencatat banjir melanda berbagai titik di 10 kecamatan di kota tersebut.

ANTARA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus