Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
JAKARTA — Investor muda mendominasi aktivitas perdagangan di pasar modal sepanjang tahun ini. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Inarno Djajadi, mengungkapkan jumlah investor pasar modal Indonesia pada 2022 menembus 10,3 juta berdasarkan Single Investor Identification (SID), dengan 58,74 persen dari jumlah tersebut berusia di bawah 30 tahun.
“Kita melihat generasi milenial dan gen Z mendominasi pasar saham kita, seiring dengan maraknya pengembangan investasi dan proses digitalisasi pasar modal beberapa waktu terakhir,” ujar Inarno, kemarin. Teknologi finansial (fintech) yang bergerak di bidang investasi, khususnya perdagangan saham, berperan penting menumbuhkan minat investasi pada kalangan muda.
Secara keseluruhan, jumlah investor pasar modal tumbuh pesat, yaitu naik 37,53 persen dari akhir 2021 yang berjumlah 7,49 juta investor. Jumlah tersebut terdiri atas investor pemilik saham, surat utang, reksa dana, surat berharga negara (SBN), dan jenis efek lainnya yang tercatat di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
Adapun komposisinya, sebanyak 4,44 juta investor memiliki aset saham, surat utang, dan efek lainnya; kemudian 9,59 juta investor memiliki aset reksa dana; serta 830 ribu investor memiliki aset SBN. “Dari sisi geografis juga merata, dengan pertumbuhan tertinggi terjadi di wilayah timur, yaitu Papua dan Maluku, dengan pertumbuhan sekitar 40 persen,” kata Inarno.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo