Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dengan merogoh kocek pribadi, Sabda P.S. dan Medy Suharta membeli domain Zenius.net. Ketika itu, sekitar 2004, keduanya sudah bermimpi menyediakan layanan edukasi online. Namun mereka terpaksa menunda ikhtiar tersebut gara-gara kapasitas, kecepatan, dan penetrasi Internet yang masih serba terbatas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Walhasil, Sabda dan Medy mendirikan bimbingan belajar bernama Zenius dengan sedikit pendekatan digital, yakni merekam materi berformat video melalui compact disc.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
CD ini rupanya mendapat respons positif dari pasar. Pada pertengahan 2007, Zenius resmi berbentuk perusahaan terbuka. Namanya PT Zenius Education. "Sudah lebih dari 15 tahun kami membantu persoalan pendidikan Indonesia," ujar founder sekaligus Chief Education Officer Zenius Education, Sabda P.S., di Jakarta, pekan lalu.
Zenius adalah layanan "bimbel online" berbayar yang menyasar semua jenjang pendidikan, dari sekolah dasar hingga berbagai persiapan ujian memasuki perguruan tingkat tinggi. Pemberian materi melalui konten CD dan pertemuan langsung perlahan digantikan dengan sistem online. Sejak 2011, para pelajar bisa mendapat akses tambahan materi sesuai dengan keinginan: kapan pun dan di mana pun melalui telepon seluler.
Zenius menyediakan tak kurang dari 80 ribu konten video pembelajaran. Para pengguna bisa memanfaatkan lebih dari 3.400 paket latihan soal, lengkap beserta video pembahasan. Sabda menuturkan, Zenius selalu memperbarui materi pembelajaran sesuai dengan patokan kurikulum yang digunakan pemerintah dan sekolah-sekolah, baik negeri maupun swasta.
Untuk bisa menggunakan layanan Zenius, pengguna cukup membayar membership mulai dari Rp 172 ribu per bulan. Biaya langganan lebih ekonomis jika pengguna mau berlangganan lebih lama. Untuk paket dua tahun, jasa langganan dipatok Rp 1,8 juta. Kedua harga tersebut merupakan harga normal di luar berbagai program promo yang sering diberikan Zenius.
Zenius menilai sektor pendidikan merupakan sektor yang paling potensial. Buktinya, kata Kepala Merek Zenius Glenn Ardi, jumlah pengguna Zenius selalu naik. Melansir data Zenius.net, jumlah kunjungan situs bertumbuh dari 286 ribu pada 2011 menjadi 17,2 juta pada 2016. Glenn menambahkan, jumlah pengguna Zenius pada tahun ajaran 2018/2019 sudah mencapai 11,8 juta orang dari 341 kota di Indonesia.
Dari pergerakan statistik tersebut, total konten video pembelajaran yang disediakan Zenius sudah terputar 47,3 juta kali. Bahkan frekuensi unduhan yang dilakukan pengguna mencapai 2 juta kali. Konten-konten sampingan berupa tip ringan ihwal edukasi yang disediakan Zenius Blog juga menarik minat 15 juta pengunjung.
Sabda menambahkan, selain membantu pelajar, Zenius tak mengikis fungsi guru. Peran guru yang selalu dimasukkan ke dalam konten materi pembelajaran tak menghilangkan aspek afektif dan psikomotorik. Secara otomatis, platform buatannya selalu membutuhkan peran dan pemberdayaan guru.
Itu sebabnya, belum lama ini, Zenius bekerja sama dengan We The Teachers, lembaga non-profit pemerhati pendidikan dan guru. Lembaga non-pemerintah ini memiliki 7.000 guru mitra yang kebanyakan tersebar di luar daerah. "Kami memiliki visi yang sama dengan WTT. Bedanya, WTT melakukan pemberdayaan melalui offline, sedangkan kami dari segi online. Kalau digabungkan kan akan lebih mantap," ujar Sabda.
Pendiri WTT, Amanda Witdarmono, mengatakan sentuhan digital Zenius bakal mengangkat kualitas guru-guru di pinggiran dan tertinggal di Nusantara. Program kolaborasi ini meliputi pemberdayaan guru dari segi pelatihan digital, pendalaman materi, hingga pendampingan. Selama ini guru yang berada di wilayah tertinggal juga terhambat dalam mengakses informasi bahan ajar.
GALUH PUTRI RIYANTO | ANDI IBNU
Founder dan CEO Zenius, Sabda P.S.
Nama : PT Zenius Education
Berdiri : 2004 secara offline dan 2010 mulai online
Sektor : Pendidikan
Pendiri : - Sabda P.S.
- Medy Suharta
Pendanaan : Northstar Group Rp 283 miliar (2019)
Alamat : Jalan Tebet Barat I Nomor 19, Jakarta Selatan
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo