Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ekonomi

Setelah Susi Pudjiastuti Pergi...

Sepanjang jalan, beberapa pedagang berteriak girang memanggil nama Susi Pudjiastuti. "Bu Susi, bu Susi..Bu Susi hebat!"

24 Oktober 2019 | 06.29 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Hari itu, Rabu 23 Oktober 2019, Susi Pudjiastuti datang lebih awal di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Gambir, Jakarta Pusat. Wanita berusia 54 tahun itu diantar mobil Mercedes Benz berkelir hitam, sekitar pukul 11.42 WIB. Ia pun turun di depan lobi Gedung Mina Bahari V.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rupanya ada kekeliruan dari protokoler. Lantaran, acara serah terima jabatan (sertijab) menteri baru dimulai pukul 14.00 WIB. Sehingga, ia diminta oleh protokoler menunggu saja terlebih dahulu di Gedung Mina Bahari IV, persis di seberang jalan. Jadilah Susi Pudjiastuti berjalan kaki dengan sejumlah anak buahnya di kementerian.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sepanjang jalan, beberapa pedagang berteriak girang. "Bu Susi, bu Susi," kata sebagian pedagang. "Bu Susi, hebat," kata pedagang lainnya.

Pedagang yang meneriakkan 'Susi Hebat' ini adalah Pak Troi. Sehari-hari, Troi berjualan ayam goreng, persis di seberang pintu gerbang Gedung Mina Bahari V. Salah satu yang membuatnya terkesan adalah keramahan Susi. "Kalau tiap pagi saya sapa, beliau pasti menjawab," ujarnya kepada Tempo, Rabu 23 Oktober 2019.

Usai menerima sambutan hangat dari pedagang di sekitar kantornya, Susi lantas berjalan masuk ke Gedung Mina Bahari IV. Di sana, ia sempat membungkukkan badan melihat kolam berisi beberapa ekor ikan Arapaima yang ada di lobi gedung.

Setelah itu, barulah ia berdiri menyambut tamu yang datang. Salah satu yang datang yaitu Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Fadel Muhammad yang datang bersama sang istri, Hana Hasanah Shahab.

Kesempatan ini merupakan momen terakhir kalinya bagi wanita kelahiran Pangandaran, Jawa Barat tersebut untuk menginjakkan kaki di kementerian sebagai menteri. Sebab, ia digantikan oleh Edhy Prabowo, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra yang baru saja diumumkan sebagai menteri baru oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Dua jam lebih berselang. Ratusan pegawai kementerian sudah berjubel memenuhi Ballroom Gedung Mina Bahari V, tempat diadakannya serah terima jabatan. Hingga akhirnya pukul 14.00 WIB, acara dimulai.

Susi berjalan masuk, beriringan dengan Edhy, dengan riuh rendah suara jepretan kamera para pegawai kementerian. Bak peraga fashion show, mereka berjalan di jalur khusus yang sudah disediakan protokoler, dari pintu Ballroom sampai ke panggung utama.

Dalam sambutan terakhirnya, Susi Pudjiastuti mengucap syukur dan berterima kasih kepada Presiden Jokowi. Susi merasa, Jokowi telah memberikan sebuah keajaiban dalam hidupnya. "Yang tidak mungkin kejadian dua kali dalam hidup seorang manusia biasa, terutama yang tidak berpendidikan seperti saya, saya jadi menteri, hal yang luar biasa," kata Susi terharu.

Susi juga berpesan kepada Edhy agar upaya untuk menjaga kedaulatan dan kelestarian laut Indonesia terus dipertahankan. Di depan Susi, Edhy pun berkomitmen meneruskan kebijakan Susi yang memang sudah baik selama ini.

Lalu kepada pegawai kementerian, Susi meminta maaf bila dalam lima tahun terakhir, ia melakukan kesalahan. "Saya mohon maaf," ujarnya.

Bagi sebagian orang yang mengenal Susi Pudjiastuti, ada kesan tersendiri ternyata yang mereka rasakan. Heka misalnya, bangga menjadi anak buah Susi alias pegawai di KKP. "Orangnya nyentrik."

Sementara, Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut KKP, Brahmantya Satyamurti Poerwadi merasa salut dengan komitmen yang ditunjukkan Susi di setiap kebijakannya. "All the best, buat ibu," ujarnya.

Sementara, Wakil Ketua Komisi Perikanan DPR 2014-2019, Michael Wattimena merasa bangga karena selama lima tahun KKP dipimpin Susi Pudjiastuti, Indonesia bisa dikenal menjadi salah satu produsen ikan di dunia, selain Thailand dan Filipina. Pujian ini, kata Michael, disampaikan langsung oleh pengusaha Indonesia yang ada di Amerika Serikat. "Mereka apresiasi luar biasa," kata dia.

Michael mengatakan, capaian ini bisa diraih berkat adanya kebijakan moratorium penangkapan ikan oleh kapal asing yang diterbitkan Susi. "Setelah Ibu Susi moratorium, di situ orang tahu, Indonesia itu sebagai produsen ikan di dunia, karena Thailand dan Filipina enggak bisa lagi curi ikan di Indonesia," ujarnya.

Pukul 15.00 WIB, acara serah terima ini pun berakhir. Susi Pudjiastuti sempat ditanya wartawan, karir apa yang bakal dijalaninya setelah tidak lagi menjadi menteri. Susi pun mengatakan bahwa sebelum menjadi menteri ia telah memiliki karir sendiri, begitu pun setelahnya.

"Jadi ibu juga karir, jadi nenek juga karir," ujar wanita yang kini telah memiliki seorang cucu ini.

Sore semakin turun. Semua kegiatan juga telah usai. Susi bergerak meninggalkan kementerian yang sehari-hari ia datangi. Seperti kebiasannya selama ini, ia berjalan dengan cepat.

Kini, tak ada lagi beban yang dirasakan Susi. Saat ditanya hal terberat dari meninggalkan KKP, Susi pun masih bisa menjawab tegas, "Tidak ada," kata Susi Pudjiastuti, seraya berlalu.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus