Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ringkasan Berita
Hingga September 2021, pendapatan negara terealisasi 77,7 persen dari target APBN.
Penerimaan pajak sektor industri pengolahan, perdagangan, dan pertambangan tumbuh signifikan.
Capaian tersebut ditopang oleh pemulihan ekonomi yang tengah berlangsung.
JAKARTA — Penerimaan negara diharapkan mencatatkan hasil menggembirakan pada akhir tahun ini. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menuturkan, hingga September 2021, pendapatan negara terealisasi Rp 1.354,8 triliun atau 77,7 persen dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 yang sebesar Rp 1.743,6 triliun.
“Capaian ini ditopang penerimaan pajak yang tumbuh 13,2 persen, sehingga pendapatan negara naik 16,8 persen dibanding pada tahun lalu,” ujar dia, kemarin.
Adapun realisasi penerimaan pajak Januari-September 2021 mencapai Rp 850,1 triliun atau setara dengan 69,1 persen dari target. Berikutnya, penerimaan kepabeanan dan cukai terealisasi Rp 182,9 triliun atau tumbuh 29 persen dan kinerja penerimaan negara bukan pajak (PNBP) terkumpul Rp 320,8 triliun atau tumbuh 22,5 persen.
Jika dirinci, pos penerimaan pajak dengan kontribusi terbesar adalah pajak pertambahan nilai (PPN) dalam negeri, di mana pertumbuhannya pada kuartal III mencapai 18,5 persen. Sedangkan pada periode yang sama tahun lalu, penerimaan terkontraksi 9,4 persen.
Menurut Sri Mulyani, capaian positif tersebut ditopang oleh pemulihan ekonomi yang tengah berlangsung dan mampu mengerek konsumsi serta belanja masyarakat. Pos penerimaan terbesar kedua adalah PPN impor yang tumbuh 48,4 persen pada kuartal III, melonjak dibanding pada periode yang sama tahun lalu, yang terkontraksi 18 persen.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo