Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Sri Mulyani: Neraca Perdagangan Surplus 40 Bulan Beruntun Meski Ekspor Impor Mengalami Kontraksi

Sri Mulyani mengatakan pendapatan negara hingga akhir Agustus 2023 mencapai Rp 1.821,9 triliun.

20 September 2023 | 21.16 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati beserta jajarannya menyampaikan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Keuangan Tahun Anggaran 2024 di Komisi XI DPR, Senin, 4 September 2023. Sumber: IG @smindrawati
Perbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati beserta jajarannya menyampaikan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Keuangan Tahun Anggaran 2024 di Komisi XI DPR, Senin, 4 September 2023. Sumber: IG @smindrawati

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan kondisi neraca perdagangan Indonesia hingga Agustus 2023. Menurut dia, neraca perdagangan tetap membukukan surplus 40 bulan berturut-turut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Meski ekspor mengalami kontraksi tajam turun 21,2 persen daripada tahun lalu, ekspor akhir Agustus sebesar US$ 22 miliar,” ujar dia dalam konferensi pers APBN Kita yang disiarkan langsung di akun YouTube Kemenkeu RI pada Rabu, 20 September 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kemudian diikuti dengan impor yang juga mengalami kontraksi tajam atau turun 14,8 persen dibandingkan tahun lalu. Hingga Agustus 2023 impor Indonesia tercatat US$ 18,88 miliar. “Sehingga surplus neraca perdagangan Agustus adalah sebesar US$ 3,12 miliar,” ucap Sri Mulyani.

Sementara dari sisi akumulasi surplus neraca perdagangan Januari-Agustus 2023 adalah sebesar US$ 24,48 miliar. Angka tersebut adalah penurunan yang cukup tajam dibandingkan akumulasi neraca perdagangan Januari-Agusrus tahun lalu yang levelnya di US$ 34,89 miliar atau turunnya US$ 10,5 miliar. 

“Ini yang harus kita waspadai karena tentu ketahanan dari sisi eksternal akan sangat menentukan stabiltas dari perekonomian kita di dalam jangka pendek dan menengah,” tutur Sri Mulyani.

Adapun kondisi APBN hingga Agustus 2023 masih mencatatkan mencatatkan surplus sebesar Rp 147,2 triliun atau 0,7 persen dari produk domestik bruto (PDB). Selain itu, jika dilihat dari keseimbangan primer, APBN juga juga dalam posisi surplus Rp 422,1 tiliun.

Secara postur total, Sri Mulyani melanjutkan, pendapatan negara hingga akhir Agustus 2023 mencapai Rp 1.821,9 triliun. Artinya pemerintah telah mengumpulkan 74 persen dari target pendapatan tahun ini. Dari sisi pertumbuhan pendapatan negara ini 3,2 persen tumbuh dari tahun lalu bulan Agustus 2022. 

Dari sisi belanja negara, pemerintah telah membelanjakan Rp 1.674,7 triliun. Ini artinya telah membelanjakan 54,7 persen dari total pagu anggaran tahun 2023 ini. “Dan ini naik tipis 1,1 persen dibandingkan posisi Agustus tahun lalu,” tutur Sri Mulyani.

M. Khory Alfarizi

Alumnus Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat. Bergabung di Tempo pada 2018 setelah mengikuti Kursus Jurnalis Intensif di Tempo Institute. Meliput berbagai isu, mulai dari teknologi, sains, olahraga, politik hingga ekonomi. Kini fokus pada isu hukum dan kriminalitas.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus