Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan capaian pembangunan selama 10 tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang didukung oleh anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Masa jabatan Jokowi periode kedua sudah hampir tiba di penghujung. Pada bulan Oktober, era pemerintahan baru Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka akan dimulai.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sri Mulyani mengatakan, APBN yang berfungsi sebagai instrumen pembangunan, telah menjadi sumber pendanaan penting untuk melaksanakan kegiatan pembangunan dalam 10 tahun terakhir, baik pembangunan fisik maupun non-fisik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Upaya meningkatkan infrastruktur dan konektivitas, kualitas SDM, dan kesejahteraan masyarakat telah menunjukkan kemajuan yang signifikan," kata Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) ke-20 di Senayan pada Kamis, 4 Juli 2024.
Sebagai instrumen kebijakan fiskal, kata Sri Mulyani, APBN berfungsi sebagai alat stabilisasi, distribusi, dan alokasi. Menurut dia, APBN selalu hadir dan diandalkan negara dalam menghadapi banyak guncangan dan ketidakpastian global dan domestik. "Seperti pandemi Covid-19 yang luar biasa berat dan dahsyat."
Sri Mulyani memamerkan capaian APBN di era pemerintahan Jokowi dari segi infrastruktur. APBN telah membiayai penambahan jalan tol sepanjang 1.938 kilometer dan jalan nasional non-tol sepanjang 4.574 km. Kemudian, APBN juga telah mendukung penyediaan air baku dan irigasi untuk mendukung ketahanan pangan dan energi. Hal ini didukung dengan pembangunan 37 bendungan serta peningkatan pembangkit listrik sebesar 36,3 gigawatt.
Selanjutnya: Di samping itu, Sri Mulyani menjelaskan, fungsi vital APBN....
Di samping itu, Sri Mulyani menjelaskan, fungsi vital APBN dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia atau SDM. Caranya adalah dengan membiayai peningkatan infrastruktur sekolah yang berkontribusi terhadap peningkatan partisipasi kasar dari seluruh jenjang pendidikan.
"Untuk pendidikan tinggi, APBN melalui pemupukan Dana Abadi Pendidikan telah memberikan Beasiswa LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan kepada 45.496 putra-putri terbaik bangsa, sehingga mampu meraih pendidikan terbaik di berbagai universitas dalam maupun luar negeri," tutur Sri Mulyani.
Sementara dari segi kesehatan, salah satu kontribusi APBN adalah menurunkan angka prevalensi stunting dari 37,2 persen pada 2013 menjadi 21,5 persen pada 2023. Tingkat kemiskinan juga menurun dari 11,25 persen pada 2014 menjadi 9,36 persen pada 2023. Untuk kemiskinan ekstrem juga telah turun dari 6,18 persen pada 2014 menjadi 1,12 persen pada 2023.
Dia menuturkan, APBN juga menjadi instrumen pembiayaan penting dalam mendukung peningkatan martabat dan citra Indonesia di mata dunia. Misalnya melalui penyelenggaraan berbagai agenda internasional seperti Asian Games, Asian Paragames, dan IMF-World Bank Group Annual Meetings 2018, Kegiatan Presidensi G20 2022, Piala Dunia U-17, rangkaian kegiatan keketuaan Indonesia di KTT ASEAN, hingga MotoGP Mandalika tahun 2023.
Menurut Sri Mulyani, hal yang dia sampaikan itu adalah sebagian dari berbagai capaian yang telah diraih bersama dalam sepuluh tahun masa pemerintahan Jokowi ini. "Kolaborasi terus diperkuat agar dapat mewujudkan cita-cita pembangunan dan cita-cita bangsa," kata dia.