Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Sri Mulyani Sebut Pemerintah Sudah Siapkan Anggaran Lockdown

Menkeu Sri Mulyani menyatakan pemerintah sudah menyiapkan anggaran lockdown untuk menghadapi penyebaran virus corona.

19 Maret 2020 | 07.19 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani (tengah) bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama (kiri) dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyampaikan konferensi pers seusai Sidang Kabinet Paripurna di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa 11 Februari 2020. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Perbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani (tengah) bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama (kiri) dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyampaikan konferensi pers seusai Sidang Kabinet Paripurna di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa 11 Februari 2020. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pemerintah telah menyiapkan anggaran jika skenario penutupan wilayah parsial atau seluruhnya dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona atau Covid19. Dia menuturkan pihaknya akan memfasilitasi kebijakan lockdown jika Badan Nasional Penanggulagan Bencana (BNPB) telah menetapkan skenario terburuk tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Pasti disiapkan (anggarannya), jika BNPB memutuskan isolasi," tegas Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita yang dilakukan melalui video konferensi, Rabu, 18 Maret 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pemerintah, ujar Sri Mulyani, akan membantu menjaga pertumbuhan ekonomi yang akan terdampak jika terjadi lockdown. Namun, pemerintah saat ini lebih memilih untuk menyiapkan pusat penampungan untuk isolasi massal ketimbang lockdown dalam rangka menahan laju penularan Covid-19.

Menurut Sri Mulyani, pusat penampungan untuk mengisolasi orang-orang yang tertular Covid-19 dimungkinkan di wilayah yang tergolong padat. Salah satu tempat di Jakarta yang potensial untuk menampung individu-individu yang tertular Covid-19 antara lain adalah Wisma Atlet dan aset-aset sejenis.

"BNPB sudah mencari tempat penampungan untuk social distancing, yang positif ditempatkan ke situ agar tidak berbaur dengan masyarakat dengan kepadatan tinggi," ujar Sri Mulyani.

Lebih lanjut, Sri Mulyani menyampaikan belum diputuskannya skenario lockdown bukan disebabkan oleh keterbatasan anggaran. Dia menegaskan masalah yang bisa muncul dari kebijakan lockdown adalah dari sisi logistik.

"Ini bukan masalah uang, ini masalah siapa yang mau kirim makanan di tempat yang diisolasi itu nanti," imbuhnya.

Hingga saat ini, pemerintah belum memastikan jumlah anggaran kesehatan yang akan dialokasikan untuk penanganan penyebaran virus corona. Sri Mulyani hanya mengungkapkan pihaknya masih menunggu perhitungan dari Kemenkes dan BNPB.

Rencananya, anggaran bagi BNPB akan dipakai untuk pengadaan rapid test untuk suspect virus corona dan sosialisasi penanganan virus corona. Adapun, anggaran untuk Kementerian Kesehatan akan disalurkan untuk membantu pengobatan pasien virus corona, pengadaan alat perlindungan diri (APD), alat kesehatan, serta upgrading rumah sakit.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebelumnya mengatakan belum akan mengambil langkah lockdown. Pilihan kebijakan ini bukan hanya berlaku di tingkat pusat namun juga tingkat daerah.

“Saya tegaskan bahwa kebijakan lockdown baik di tingkat nasional maupun daerah adalah kebijakan pemerintah pusat. Kebijakan ini tidak boleh diambil oleh pemda dan sampai saat ini tidak ada kita berpikir ke arah kebijakan lockdown,” katanya di Istana Bogor pada Senin, 16 Maret 2020.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus