Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkap hasil rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) bersama Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar, dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa. Rapat tersebut digelar pada Jumat, 28 Juli 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Salah satunya, Sri Mulyani mengatakan bahwa kondisi stabilitas sistem keuangan Indonesia terus membaik. "Stabilitas sistem keuangan triwulan II tahun 2023 tetap terus terjaga di tengah dinamika pasar keuangan global," ujar dia di Kantor Prioritas Jasa Keuangan, Jakarta Pusat, pada Selasa, 1 Agustus 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menurut Sri Mulyani, perkembangan tersebut seiring dengan kondisi perekonomian dan sistem keuangan domestik yang resilien serta didukung koordinasi KSSK yang terus diperkuat. Dia menjelaskan daya tahan stabilitas sistem keuangan pada kuartal sebelumnya menjadi pijakan bagi KSSK untuk tetap optimistis, tapi terus mewaspadai berbagai tantangan dan risiko yang sedang dan akan terus terjadi.
KSSK, bendahara negara berujar, yang beranggotakan Menteri Keuangan, Gubernur Bank Indonesia, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) berkomitmen untuk melanjutkan penguatan koordinasi.
"Serta meningkatkan kewaspadaan terhadap perkembangan risiko global ke depan, termasuk rambatannya pada perekonomian dan sektor keuangan domestik," tutur Sri Mulyani.
Dalam pemaparan hasil Rapat Berkala KSSK sebelumnya, Sri Mulyani juga mengatakan bahwa stabilitas sistem keuangan 2023 terus terjaga di tengah tantangan pasar keuangan global. Menurut Sri Mulyani, perkembangan positif dari stabilitas sistem keuangan ditopang oleh koordinasi kebijakan yang ditempuh. Serta optimisme dan pemulihan yang masih kuat dengan membaiknya berbagai indikator.
"Kami berkomitmen terus memperkuat koordinasi dan menjaga kewaspadaan terhadap perkembangan risiko global," ucap Sri Mulyani pada 8 Mei 2023 lalu.