Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Starlink, Axiata Tak Terganggu hingga Investasi Rp30 Miliar

Axiata Group tak menganggap rencana kehadiran layanan Internet milik Elon Musk, Starlink sebagai ancaman bisnis

14 Juni 2024 | 18.57 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Axiata Group tak menganggap rencana kehadiran layanan Internet milik Elon Musk, Starlink sebagai ancaman bisnis meski pemerintah mendukung penuh kehadirannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Starlink bisa disebut sebagai komplementer bukan substitusi. Memang dengan kemampuannya, Starlink mungkin bisa mengisi ceruk kekosongan Internet di sini,” kata Group Chief Executive Officer dan Managing Director, Vivek Sood, di JW Marriot Kuningan, Kamis, 13 Juni 2024.

Tentang Starlink

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Dianggap Bagus

Asisten Deputi Digital Kementerian Koordinator Perekonomian Theodore Sutarto meyakini kehadiran Starlink dapat mendorong cakupan hingga 100 persen. Layanan Internet berbasis satelit milik Elon Musk tersebut dianggap bagus untuk menjangkau seluruh pelosok. “Speed-nya bagus dan jangkauannya seluruh Indonesia,” katanya di Kantor Kemenko Perekonominan, Rabu, 12 Juni 2024.

2. Rp30 Miliar

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan, layanan jasa Internet Starlink menanamkan modalnya di Indonesia sebesar Rp30 miliar dengan hanya memiliki tiga orang karyawan.

Bahlil menyebut, data tersebut didapat dari sistem Online Single Submission (OSS) yang masuk saat Starlink mengurus perizinan Nomor Induk Berusaha (NIB). "Starlink ini, menurut data OSS, Starlink itu investasinya 30 miliar rupiah ini. Ini menurut data OSS ya, tenaga kerjanya tiga orang yang terdaftar," kata Bahlil dalam Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR RI, di Jakarta, Selasa, 11 Juni 2024.

3. Komisi I DPR 

Anggota Komisi I DPR Nurul Arifin mempertanyakan sikap pemerintah Indonesia terhadap provider asal Amerika Serikat itu. Nurul menyoroti kedatangan CEO Starlink Elon Musk ke Bali pada 19 Mei 2024 untuk meluncurkan providernya di Indonesia.

“Hal ini memunculkan pro dan kontra, sikap Kominfo itu sebenarnya bagaimana sih?” kata Nurul kepada Budi Arie dalam DPR, Senin, 10 Juni 2024. Nurul mempertanyakan apakah pemerintah sudah mempelajari pro dan kontra kehadiran pemberi layanan internet berbasis orbit rendah itu di Indonesia.

ALIF ILHAM FAJRIADI | BAGUS PRIBADI

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus