Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Prospero Solutions menjalankan bisnis konsultan sekaligus otomatisasi manajemen risiko.
Banyak perusahaan di berbagai sektor yang memakai jasa Prospero Solutions.
Prospero mempercepat pengembangan otomatisasi beberapa produk.
Bagi Bobby Yuliandika Putra, manajemen risiko menjadi aspek vital dalam dunia bisnis. Menurut dia, salah satu penyebab berulangnya skandal di sektor perbankan dan asuransi di Indonesia adalah kesalahan manajemen risiko.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Bobby, sistem manajemen risiko di Indonesia masih dikelola secara manual. Cara ini ia anggap rawan menimbulkan risiko baru. Level penanganan risiko oleh perusahaan lokal pun sedikit tertinggal dari negara lain. “Singapura sudah memakai Basel 4, sementara Indonesia baru Basel 2. Jomplang sekali,” kata dia, kemarin. Alasan utamanya jelas, yakni keterbatasan sumber daya, baik teknologi maupun manusia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Karena itu, Bobby, yang sudah 15 tahun berkecimpung di bidang ini, kemudian membuka bisnis konsultasi manajemen risiko. Pengalamannya sebagai head of risk di Bank of India serta sebuah grup asuransi dan sekuritas terbesar di Asia-Pasifik menjadi bekal utama.
Bersama koleganya, Sartana Fitra Amir, yang berpengalaman mendesain software dan laman web selama 12 tahun, Bobby mendirikan Prospero Solutions. Prospero menjalankan bisnis konsultan manajemen risiko dengan basis teknologi digital. “Nama ini terinspirasi oleh Prospera, aplikasi yang pernah saya tangani saat pertama kali bekerja di bidang risk management,” ujar Bobby.
Program sertifikasi pengawas pasar modal OJK level deputi direktur yang diselenggarakan Prospero Solutions di Jakarta, Desember 2021. Dok. Prospero Solutions
Menurut Bobby, Prospero Solutions menjadi konsultan manajemen risiko 4.0 atau yang berbasis teknologi digital pertama di Indonesia. Pemain bisnis ini hanya ada di luar negeri, misalnya Cytora dari London (Inggris), Friss dari Utrecht (Belanda), Aqmetrics dari Maynooth (Irlandia), serta Chainalysis di Amerika Serikat.
Prospero, yang berdiri sejak November 2016, memiliki dua layanan utama. Layanan itu adalah Prospero Learning Academy atau aplikasi pelatihan sumber daya manusia soal risk management serta Prospero Enterprise Risk Management System, yang bermain di segmen software as a service (SAAS).
Untuk Prospero Learning Academy, Bobby menjamin materi pelatihannya sudah terverifikasi oleh Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia. “Dengan ratusan judul training risk serta mentor dari dalam dan luar negeri, kami yakin bisa mengedukasi para praktisi di Indonesia,” katanya.
Sedangkan Prospero Enterprise Risk Management System menjadi aplikasi untuk otomatisasi semua hal yang berhubungan dengan manajemen risiko yang tadinya serba manual. Kemampuan Sartana, yang kini sedang merampungkan studi magister jurusan kecerdasan buatan (artificial intelligence) di Leiden University, Belanda, sangat diandalkan oleh tim Prospero.
Prospero Solutions kini dipakai perbankan dan lembaga keuangan non-bank, lembaga pemerintah, badan usaha milik negara, rumah sakit, serta perusahaan pertambangan dan industri.
Meski bisa cepat mendapat klien pertama saat perusahaan baru berdiri, Bobby mengakui tim Prospero harus terus membangun koneksi di bidang manajemen risiko. Tim semakin aktif mengikuti kompetisi start-up agar lebih dikenal oleh calon pengguna. Prospero sempat masuk daftar 15 start-up terbaik Generasi Muda dalam Pertamina Youthprenuer 2020 dan menyabet peringkat ketiga Winner ESG Now Asia Startup Competition.
Merebaknya pandemi sejak awal 2020 memaksa manajemen Prospero mempercepat beberapa rencana bisnis, khususnya yang menyangkut otomatisasi beberapa produk. Pendapatan tahunan Prospero, ucap Bobby, meningkat tiga kali lipat dibanding pada 2020. Kini Prospero hendak menjangkau lebih banyak pengguna jasa di luar lembaga keuangan.
CEO dan founder Prospero Solutions, Bobby Yulandika Putra (kedua dari kiri, atas) . Dok. Prospero Solutions
Profil
Nama perusahaan: PT Prospero Optima Solusindo
Awal berdiri: 26 November 2016
Bidang: manajemen risiko
Manajemen:
Bobby Yulandika Putra (CEO dan founder)
Sartana Fitra Amir (CTO dan founder)
Yulasmi (President Commissioner)
Pendanaan: bootstrapping, penggalangan dana dari calon investor pertama dilakukan pada 12 Februari 2022
Alamat: Gedung Wirausaha Lantai Annex P5, Jalan H.R. Rasuna Said, Jakarta
YOHANES PASKALIS
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo