Start-up Qlue: Gencar Membangun Kota Pintar

Pesatnya penggunaan IoT membuat pendiri perusahaan rintisan Qlue yakin teknologi kota pintar yang dibangunnya bisa mendunia. Dibangun pada 2013, sistem Qlue sudah dipakai oleh 30 pemerintah kota dan 28 kepolisian daerah, termasuk untuk pusat komando kepolisian resor.

4 September 2021 | 00.00 WIB

Perbesar

Pengguna membuka aplikasi Qlue di Cilandak Timur, Jakarta, 3 September 2021. TEMPO/Nurdiansah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Ringkasan Berita

Qlue baru menggalang pendanaan Seri B putaran pertama.
Butuh beberapa bulan sampai Ahok akhirnya mendengar tawaran Qlue.
Qlue sudah dipakai oleh lebih dari 30 pemerintah kota dan 28 kepolisian daerah.

Pesatnya penggunaan Internet untuk segala urusan (Internet of things/IoT) membuat Rama Raditya semakin yakin bahwa teknologi kota pintar ciptaannya bisa mendunia. Pendanaan Seri B putaran pertama yang baru digalang Qlue—usaha rintisan digital yang dibangun Rama—pada pertengahan tahun ini menjadi simbol ekspansi ke level bisnis yang lebih tinggi. “Portofolio kami semakin kuat untuk melawan kompetitor asing,” ucapnya kepada Tempo, kemarin.

Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini

Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
Akses penuh seluruh artikel Tempo+
Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
Fitur baca cepat di edisi Mingguan
Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo

Lihat Benefit Lainnya

perusahaan-rintisan

Yohanes Paskalis

Mulai ditempa di Tempo sebagai calon reporter sejak Agustus 2015. Berpengalaman menulis isu ekonomi, nasional, dan metropolitan di Tempo.co, sebelum bertugas di desk Ekonomi dan Bisnis Koran Tempo sejak Desember 2017. Selain artikel reguler, turut mengisi rubrik cerita bisnis rintisan atau startup yang terbit pada edisi akhir pekan.

Edisi 27 April 2025