Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Tak perlu ke luar rumah jika cuma ingin pintar berbahasa Inggris karena cukup unduh aplikasi startup Bahaso lewat telepon seluler, metode pengajaran bahasa asing pun bisa diakses. Yang lebih menarik, jika sukses menyelesaikan tugas dalam aplikasi tersebut, si pembelajar bisa mendapat sertifikat yang dikeluarkan oleh Universitas Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Bahaso, platform pengajaran bahasa asing secara online, dirintis Tyovan Ari Widagdo pada 2014. Aplikasi ini ia rancang setelah merasa hasil kursus bahasa Inggris di salah satu lembaga ternama kurang maksimal. Apalagi kursus tersebut lumayan menyita waktu sehingga agak sulit dijalankan oleh mereka yang memiliki kesibukan atau rutinitas tertentu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Pembelajaran seharusnya bisa diakses di mana saja, kapan saja, melalui aplikasi smartphone atau web," kata dia kepada Tempo, awal Desember 2017.
Dalam mengembangkan Bahaso, Tyovan menggandeng rekannya, Darwin Wu. Mereka membuat sistem kurikulum berdasarkan level tertentu, di antaranya Beginner, Elementary, dan Intermediate. Dalam perkembangan, Tyovan menggandeng Universitas Indonesia untuk meracik konsep pelajaran yang pas sekaligus menyesuaikan kurikulum dengan standar baku.
Bahaso mengadopsi konsep learning by content dengan pendekatan metode discovery learning berdasarkan kurikulum The Common European Framework of Reference for Languages.
Kini startup lokal ini memiliki lebih dari 12 ribu pengguna, sebagian berada di luar negeri. Di samping memberi pelajaran gratis, Bahaso memiliki layanan berbayar. Untuk mengoperasikan Bahaso, Tyovan dan Darwin dibantu 20 karyawan. Bahaso pun kini menerima kursus sejumlah bahasa asing selain Inggris, salah satunya Mandarin.