Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Jumlah permintaan BBM pada masa mudik Lebaran diperkirakan naik 10 persen.
Stok BBM dan elpiji dijaga untuk memenuhi kebutuhan selama lebih dari 15 hari.
PLN dan Jasa Marga menambah jumlah stasiun pengisian daya kendaraan listrik.
JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral memperkirakan adanya perbedaan pola konsumsi bahan bakar minyak selama masa mudik Lebaran 2023. Sejumlah persiapan dilakukan untuk mengantisipasi kekurangan pasokan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Direktur Jenderal Minyak dan Gas, Tutuka Ariadji, puncak lonjakan konsumsi BBM tahun ini bakal berlangsung lebih lama. "Karena waktu libur saat ini lebih panjang sehingga diperkirakan lonjakan kebutuhan BBM akan terjadi hingga dua pekan," kata dia, kemarin. Pemerintah memperkirakan arus mudik berlangsung pada 18-21 April, sementara arus balik akan terjadi dalam dua periode, yaitu pada 25-25 April dan 29 April-2 Mei.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi, Erika Retnowati, mengatakan permintaan BBM tahun ini bakal naik di kisaran 10 persen. Khusus untuk bensin, volumenya diperkirakan tumbuh 10,3 persen, sementara avtur naik 7,3 persen. Namun permintaan kerosin diperkirakan turun 1,4 persen dan gasoil turun 8,7 persen.
Kenaikan angka permintaan itu sejalan dengan proyeksi lonjakan jumlah pemudik tahun ini. Kementerian Perhubungan menaksir ada 123,8 juta orang yang akan mudik selama periode Idul Fitri 2023. Angkanya naik sekitar 45 persen dibanding pada tahun sebelumnya.
Pemerintah memastikan kebutuhan tersebut bisa terpenuhi, kendati sebelumnya sejumlah insiden terjadi di beberapa fasilitas pengolahan dan penampungan BBM Pertamina. Aneka kejadian itu diklaim tidak akan mempengaruhi produksi, pengolahan, hingga penyaluran BBM sampai ke masyarakat. Ledakan di area Refinery Unit II Dumai yang terjadi pada Sabtu, 1 April lalu, juga dinyatakan tak akan mengganggu suplai BBM untuk kawasan Sumatera.
Kendaraan bermotor saat akan mengisi bahan bakar di SPBU Jalan M.T. Haryono, Jakarta, 1 September 2023. TEMPO/Tony Hartawan
Persiapan di Lapangan
Erika menuturkan, selama periode mudik tahun ini, bakal ada 114 terminal BBM yang siaga beserta 7.491 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) dan 68 depot pengisian pesawat udara (DPPU). Selain itu, ada 23 terminal elpiji, 667 stasiun pengisian bulk elpiji (SPBE), dan 5.471 agen elpiji yang beroperasi. Jumlah fasilitas yang beroperasi itu, kata dia, akan menjamin pasokan BBM untuk kebutuhan di atas 15 hari. "Stok elpiji nasional pun dipastikan aman untuk rentang waktu 15-17 hari," tuturnya.
Sementara itu, menurut Direktur Pemasaran Regional PT Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra, perusahaan akan mengoperasikan 1.500 SPBU selama 24 jam untuk mengantisipasi lonjakan jumlah permintaan. Untuk mengantisipasi kemacetan, Pertamina menyediakan layanan pengiriman BBM menggunakan 391 kendaraan roda dua. Selain itu, akan ada SPBU kantong di 201 titik. "Artinya, mobil tangki sudah standby di luar terminal di titik-titik tersebut di sekitar Jawa dan sebagian Sumatera bagian selatan," kata dia.
Ega mengimbau para pemudik mengisi penuh tangki BBM sebelum berangkat untuk mengantisipasi kemacetan dan kepadatan di SPBU. Pertamina akan memasang umbul-umbul setiap 1 kilometer di jalan tol untuk memberi tahu lokasi SPBU terdekat guna membantu pemudik mengestimasi waktu pengisian BBM.
Stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di Jakarta. TEMPO/Tony Hartawan
Memfasilitasi Pengguna Kendaraan Listrik
Selain memastikan pasokan bahan bakar minyak, pemerintah menyiapkan fasilitas pengisian daya baterai untuk pengguna kendaraan listrik. Menurut SVP Operasi Sistem Ketenagalistrikan PT PLN (Persero), Dispriansyah, stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) sudah tersebar di 617 lokasi di berbagai daerah. Para pemudik bisa mengunduh aplikasi PLN Mobile untuk mengetahui sebaran lokasi tersebut.
Dispriansyah mengatakan PLN akan menambah SPKLU untuk mendukung kelancaran mudik masyarakat, khususnya di beberapa jalan tol fungsional, seperti jalan tol Simpang Indralaya-Prabumulih di Trans Sumatera. "Kami akan siapkan SPKLU mobile," kata dia.
Direktur Pengembangan Usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Mohamad Agus Setiawan, menuturkan pihaknya juga akan menambah jumlah SPKLU di ruas-ruas jalan tol yang sudah beroperasi. Setidaknya stasiun pengisian daya itu akan berdiri di empat lokasi baru. "Saat ini SPKLU di rest area jalan tol sudah ada 15 yang kami operasikan," ujarnya.
Fasilitas pengisian daya yang tersedia untuk para pemudik di jalan tol merupakan SKPLU berjenis fast charging dan ultra-fast charging. Artinya, baterai kendaraan sudah bisa terisi penuh dalam waktu kurang dari 45 menit.
VINDRY FLORENTIN
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo