Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Menggenjot Wisata Alam di Musim Wabah

Model petualangan cocok dengan pelancong yang cenderung menghindari keramaian.

17 November 2020 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JAKARTA – Para penyedia jasa perjalanan mengembangkan layanan wisata alam bertema petualangan yang belakangan menjadi tren. Sekretaris Umum Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo), Pauline Suharno, mengatakan model wisata tersebut cocok untuk era pandemi Covid-19 saat pelancong cenderung menghindari obyek wisata yang ramai. Berbagai asosiasi agen akhirnya menggelar konsolidasi secara virtual untuk mempertemukan operator perjalanan dengan penyedia paket adventure.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Jadi, anggota kami punya lebih banyak segmen layanan yang bisa didagangkan ke wisatawan domestik,” ucapnya kepada Tempo, kemarin.

 

Astindo yang beranggotakan lebih dari 9.500 agen entitas maupun perorangan, kata Pauline, sudah mengadakan tiga sesi travel mart atau pertemuan antar-pebisnis wisata pada September dan Oktober lalu. Asosiasi menggandeng Indonesia Adventure Travel Trade Association (IATTA) yang menaungi seluruh asosiasi penyedia jasa pelesiran alam di Indonesia. Alhasil, para penyedia tur bisa menjalin kerja sama bisnis dengan operator wisata selam, pendakian, paralayang, dan sebagainya. “Jadi, kami bisa mendongkrak promosi paket itu,” tuturnya.  

 

Asosiasi Perjalanan Asia Pasifik (Pacific Asia Travel Association/PATA) pun mengadakan kegiatan serupa pada 12 dan 13 November lalu, yang diikuti belasan asosiasi wisata dari Indonesia, termasuk Astindo. Chief Executive Officer PATA Indonesia Poernomo Siswoprasetijo mengatakan organisasinya berupaya membangkitkan dunia wisata melalui berbagai kegiatan online. PATA diketahui beranggotakan 4.000 entitas dari berbagai negara. “Mengajak wisatawan Nusantara untuk jangan ragu traveling di dalam negeri selama era new normal,” ucapnya, melalui keterangan tertulis.

 

Ketua Asosiasi Pendaki Gunung Indonesia (APGI), Cecilia Vita, mengatakn pendakian sudah lama menjadi model wisata yang digandrungi konsumen. “Makanya kita berlomba meningkatkan kualitas perjalanan, termasuk sertifikasi para pemandunya," paparnya.

 

Staf khusus komunikasi sekaligus juru bicara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Prabunindya Revta Revolusi, mengatakan lembaganya pun mendorong konsolidasi online untuk menjaga gairah bisnis para pelaku usaha. Beberapa event yang sempat digelar dengan skema tersebut selama masa pandemi ini adalah Indonesia Triathlon Series Mandalika, Prambanan Jazz, Dieng Culture Festival (DCF), serta tur maya bertajuk Travel Virtual Heritage. “Ini upaya untuk tetap memberikan awareness kepada pelaku untuk mempromosikan destinasi wisata,” ujarnya.

FRANSISCA CHRISTY ROSANA | YOHANES PASKALIS


Agar Pelesiran Tak Terganggu

Aktivitas wisata domestik mulai bergerak normal, meski berlangsung secara bertahap karena ketatnya protokol pencegahan penularan Covid-19. Dikutip dari Indonesia Travel dan beberapa pengelola obyek wisata, berikut ini tip agar tetap aman saat berlibur dan melancong selama masa pandemi.

Memilih destinasi

Destinasi di kawasan yang masuk zona hijau menjadi rekomendasi utama. Wisata alam menjadi tren karena biasanya ruang gerak lebih luas dan terbuka, sehingga dapat mengurangi kemungkinan kontak fisik. 

Mempelajari protokol destinasi

Pahami aturan standar nasional maupun aturan khusus yang dirancang otoritas setiap kawasan wisata. Selain penggunaan masker, perhatikan data kuota jumlah pengunjung, jam buka, tata cara pembelian tiket masuk, dan aturan di wahana. 

Menyiapkan dokumen kesehatan

Perjalanan wisata pada masa pandemi membutuhkan sejumlah persyaratan, salah satunya bukti tes kesehatan, baik rapid maupun tes usap. Ketentuan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 41 Tahun 2020. 

Pembelian tiket secara virtual

Pembelian tiket melalui kanal atau agen online dapat mencegah antrean dan kontak fisik para wisatawan. Sejumlah destinasi wisata, bahkan restoran, juga mengharuskan pengunjung mendaftar masuk melalui situs web online.

Menjaga kesehatan saat bepergian

Pakailah peralatan pelindung tubuh, dari masker, pelindung wajah, baju berlengan, cairan pembersih, hingga tisu basah, bila beraktivitas di tengah keramaian. Jaga kondisi dan imun tubuh agar tidak sakit selama perjalanan. Untuk wisata kuliner, pakailah alat makan sendiri.

Staycation dan solo travelling

Pilihlah hotel atau fasilitas akomodasi yang tak jauh dari tempat tinggal untuk melepas penat. Liburan hendaknya tak dilakukan beramai-ramai. Wisatawan bisa bepergian sendiri atau dalam grup kecil agar dapat lebih mudah mengontrol jarak dan kebersihan.

 

NINIS CHAIRUNISSA | YOHANES PASKALIS


Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus