Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ringkasan Berita
Maskapai penerbangan LCC menawarkan berbagai promo untuk menarik minat calon penumpang.
Volume penumpang Citilink meningkat sejak level PPKM diturunkan.
Angkasa Pura I mendiskon biaya pendaratan pesawat.
JAKARTA – Maskapai penerbangan berbiaya murah atau low-cost carrier berlomba menarik minat penumpang seiring dengan melonggarnya pembatasan mobilitas publik. Direktur Utama Citilink Indonesia, Juliandra Nurcahyo, mengatakan volume pengguna jasa Citilink mulai meningkat sejak level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) diturunkan.
“Kami akan menambah frekuensi penerbangan maupun memberlakukan extra flight jika terdapat lonjakan,” ucapnya kepada Tempo, kemarin.
Pergerakan harian penumpang anak usaha PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk itu meningkat hingga 34 persen, dari rata-rata 13.660 penumpang per hari pada Agustus 2021 menjadi 18.317 penumpang pada September 2021. Juliandra menyatakan Citilink selalu memantau tingkat permintaan penumpang ke destinasi wisata favorit, seperti Denpasar, Yogyakarta, dan Labuan Bajo.
Citilink sedang memulihkan frekuensi terbang secara bertahap. Pada dua tahun lalu, Citilink mengelola 95 rute, jauh bertambah dari 58 rute pada 2016. Lantaran ditekan pembatasan mobilitas dan efisiensi usaha, Citilink menyisakan 48 rute domestik yang dilayani hingga beberapa bulan lalu. Jumlah itu mencakup tiga destinasi baru ke kawasan Indonesia tengah dan timur, yaitu Palu, Ambon, dan Palangka Raya.
Pada bulan ini, kata Juliandra, Citilink sudah mengoperasikan 86 rute dengan frekuensi rata-rata 180 penerbangan per hari. “Ada beberapa program pemasaran taktis, seperti penetapan harga tiket yang terjangkau,” ujarnya. Pemesanan tertentu pun berhadiah kupon yang bisa dimanfaatkan untuk tambahan fasilitas hotel atau transportasi.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo