Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Tak Dilewati Bus, 105 Halte BRT di Makassar Mangkrak

Sebanyak 105 dari 154 halte Bus Rapid Transport di Makassar terbengkalai tak terurus karena tidak pernah dilalui rute bus.

11 Oktober 2019 | 21.28 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 105 halte bus rapid transit (BRT) di Makassar mangkrak tak terpakai dan makin tak terurus. Halte bus terbengkalai sejak berkurangnya armada BRT di kawasan Makassar, Sungguminasa, Takalar (Mamminasata).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepala UPT Transportasi Mamminasata, Prayudi Syamsibar memaparkan secara total ada 154 halte BRT di kawasan Mamminasata. Dari total tersebut hanya 49 unit yang masih aktif beroperasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Soal halte BRT, semua masih sebenarnya masi bisa beroperasi. Artinya bukan tidak bisa dipakai, hanya memang tidak difungsikan," ungkap Prayudi, Jumat 11 Oktober 2019.

 

Menurut Prayudi, mangkraknya ratusan halte tersebut karena tidak ada armada BRT yang melewati rute di mana halte tersebut ditempatkan. Pihak Perum Damri pun saat ini hanya mengoperasikan BRT pada jalur atau koridor terbatas.

"Kami masih tetap melakukan perawatan. Apalagi tahun 2020 mendatang, kembali akan diusulkan anggaran untuk tujuan itu. Kami sudah diminta untuk menghitung berapa banyak halte yang perlu dilakukan pemeliharaan. Estimasi anggarannya masih diproses," jelas Prayudi.

Dia menambahkan, ke depan pihaknya akan nembuat rencana untuk kajian pengembangan BRT. Misalnya, implementasi proyek Sustainable Urban Transport Programme Indonesai (SUTRI NAMA) dan komponen Indonesian Bus Rapid Transit Corridor Development Project (INDOBUS) bekerjasama Gesellschaft fur Internationale Zusammenarbeit (GIZ).

"Jadi kita sambil tunggu studi kelayakan konsultan pilot project SUTRI NAMA - INDOBUS. Beberapa waktu lalu memang ada juga halte yang dipindahkan karena pelebaran jalan. Halte inikan fungsional, artinya bisa dibongkar pasang," tambahnya.

Menanggapi hal itu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dina Perhubungan Sulawesi Selatan, Fahlevi, menyebut sebelumnya ada dua halte BRT yang terpaksa dibongkar di Jalan Sultan Alauddin. Alasannya, karena ada proyek pengerjaan jalan trotoar yang melewati dua halte tersebut.

Dua halte yang dibongkar itu rencananya akan dipindahkan. Apalagi saat ini ada agenda membuka jalur bus BRT baru ke arah Jalan Letjen Hertasning Makassar hingga Jalan HM Yasin Limpo, Kabupaten Gowa. Dishub sendiri sudah mengusulkan sejak lama dibukanya koridor baru itu.

BISNIS 
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus