Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
GUBUK di Kelurahan Kaliawi, Tanjung Karang Pusat, Lampung, itu dalam tiga pekan terakhir selalu ramai. Kebanyakan pengunjungnya ibu rumah tangga yang antre membeli arang setelah minyak tanah raib di daerah itu. Endang, ibu rumah tangga di Kaliawi, mengaku sudah patah semangat mencari minyak tanah untuk kompornya. Kalaupun ada, harganya di atas Rp 1.500 per liter. ?Padahal tiap hari saya melihat berita di TV, harga minyak tanah katanya tidak naik,? tuturnya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo