Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan tantangan yang dihadapi kota-kota di Indonesia di masa depan tidak hanya kemacetan dan banjir, namun juga perubahan iklim. Karena itu, ia menilai program pembangunan tanggul pantai bertujuan sebagai perbaikan lingkungan bagi Kota Jakarta yang mengalami penurunan tanah 5-10 centimeter per tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Selain pembangunan tanggul pantai sebagai langkah mendesak, hal yang terpenting juga upaya pengurangan penggunaan air tanah di DKI Jakarta," ujar Basuki dalam keterangan tertulis, Jumat, 17 September 2021. Upaya tersebut, menurut dia, diperlukan untuk perbaikan lingkungan Jakarta yang sudah melebihi daya dukungnya untuk dapat dikembangkan ke depan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Salah satu upaya untuk mengurangi pemakaian air tanah dilakukan dengan pembangunan SPAM Regional Karian-Serpong. Proyek tesebut merupakan salah satu proyek terintegrasi pengelolaan sumber daya air, yaitu pembangunan Bendungan Karian, Saluran Air Baku Karian-Serpong (Karian-Serpong Conveyance System), dan SPAM Regional.
Dengan selesainya SPAM Karian Serpong nanti diharapkan dapat menambah pasokan air bersih bagi warga Jakarta yang selama ini pasokan air bersih hanya berasal dari Waduk Jatiluhur, sehingga penggunaan air tanah masih dibutuhkan di area Jakarta.
Sedangkan untuk pembangunan tanggul pantai, pada tahun 2014 ke tahun 2018, Kementerian PUPR telah membangun tanggul pantai dan tanggul sungai tahap awal sepanjang 4,83 kilometer. Tahun 2014, pembangunan tanggul pantai Tahap I dilakukan di Pluit sepanjang 75 meter.
Berikutnya, dilanjutkan tahun 2016-2018 pembangunan tahap II sepanjang 4,5 kilometer terdiri dari dua paket. Paket 1 berlokasi di Kelurahan Muara Baru, Kecamatan Penjaringan sepanjang 2,3 kilometer dan Paket 2 di Kelurahan Kali Baru, Kecamatan Cilincing dengan panjang tanggul 2,2 kilometer.
Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Jarot Widyoko mengatakan berdasarkan kajian bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, bahwa dari total 120 kilometer rencana tanggul pantai sepanjang 46,2 kilometer adalah tanggul kritis yang dibutuhkan segera dibangun.
Dari 46,2 kilometer rencana tanggul pantai, Jarot mengatakan telah selesai dikerjakan sepanjang 13 kilometer bersama Pemprov DKI dan sebagian dilaksanakan swasta. Sehingga, sisanya masih 33,2 kilometer.
"Dari hasil perjanjian kerja sama (MoU) yang menjadi tanggung jawab Kementerian PUPR sepanjang 15,66 kilometer, Pemprov DKI Jakarta 28,53 kilometer, dan swasta 2,1 kilometer," kata Jarot.
Ia berujar pekerjaan yang hingga saat ini menjadi tanggung jawab Kementerian PUPR sudah selesai 4,83 kilometer dan yang sedang berlangsung 3,77 kilometer. "Sedangkan untuk bagian Pemprov DKI yang sudah terbangun sepanjang 6,064 kilometer dan yang sedang dibangun 0,296 kilometer, sementara yang swasta sudah selesai 2,1 kilometer," ujarnya.
CAESAR AKBAR