Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Segudang Syarat Peralihan Rute

Maskapai menghadapi berbagai tantangan jika harus beralih rute dari Bandara Husein Sastranegara ke Bandara Kertajati. Apa saja?

20 Juli 2023 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Maskapai menghadapi tantangan saat pemindahan rute penerbangan ke Bandara Kertajati, seperti pengaturan ulang sumber daya manusia.

  • Tenggat pemindahan rute disarankan lebih longgar agar maskapai lebih siap.

  • Garuda akan memantapkan persiapan di seluruh lini, dari layanan sisi darat sampai ke inflight atau layanan dalam penerbangan.

JAKARTA – Proses pemindahan penerbangan pesawat jet niaga berjadwal dari Bandara Husein Sastranegara di Bandung menuju Bandara Kertajati di Majalengka menimbulkan tantangan untuk maskapai penerbangan. Kewajiban yang harus dipenuhi operator dalam peralihan rute masih mirip proses pembukaan rute baru.

“Yang paling krusial terkait dengan pengaturan ulang sumber daya manusia di lokasi kerja baru,” tutur Ketua Asosiasi Pengguna Jasa Penerbangan Indonesia, Alvin Lie kepada Tempo, kemarin, 19 Juli 2023.

Pengalihan slot penerbangan ke Bandara Kertajati, kata Alvin, otomatis diikuti pergeseran petugas administrasi, terutama untuk proses check-in dan pendaftaran bagasi. Alih-alih merekrut SDM dari sekitar Majalengka yang membutuhkan pelatihan, maskapai diduga akan memindahkan petugas berpengalaman dari kota lain. Mutasi kerja itu mendatangkan biaya baru bagi maskapai. “Karena menempatkan karyawan di Kertajati yang belum dilengkapi perumahan, maskapai harus menyiapkan akomodasi dan transportasi dari luar area bandara,” ucap Alvin.

Selain untuk layanan di terminal penumpang, operator penerbangan harus menyiagakan teknisi penerbangan di setiap bandara yang diterbangi. Teknisi bertugas memeriksa dan melaporkan kelaikan mesin pesawat setelah mendarat dan sebelum terbang. Pegawai bersertifikasi khusus ini juga sering dibutuhkan untuk perbaikan ringan. “Kalau ada teknisi, berarti perlu juga logistik untuk suku cadang pesawat dari sekitar Bandara Kertajati.”

Jamaah haji tiba di bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, 9 Juli 2023. ANTARA/Dedhez Anggara

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini



Rencana pemindahan seluruh slot penerbangan jet niaga berjadwal dari Kota Bandung ke Bandara Kertajati digaungkan kembali oleh Kementerian Perhubungan dan PT Angkasa Pura II (Persero) sejak awal 2023. Strategi pemangkasan beban Bandara Husein Sastranegara ini pernah diterapkan pada Juli 2019, tapi gagal menarik pasar penumpang dari Bandung Raya. Bandara Husen yang sempat dipakai terbatas untuk pesawat baling-baling dan carter akhirnya kembali diisi slot komersial berjadwal. Kali ini, pemerintah lebih optimistis setelah pembukaan menyeluruh jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan sepanjang 61,6 kilometer.

Konsultan dan pengamat penerbangan dari CommunicAvia, Gerry Soejatman, menyarankan tenggat yang lebih longgar agar maskapai lebih siap. Pasalnya, Kementerian Perhubungan merancang agar peralihan rute dari Husein Sastranegara ke Kertajati bisa dimulai pada ujung Oktober 2023—persis di sela pengajuan slot penerbangan musim dingin November-Januari. Artinya, maskapai hanya diberi waktu kurang dari tiga bulan. 
“Beri waktu yang lebih cukup agar operator bisa menyiapkan pemindahan,” kata dia. 

Di sisi lain, Gerry menganggap mayoritas operator akan menimbang kelaikan operasional di Bandara Kertajati. Jika tak setuju dengan rencana pemerintah, dia meneruskan, bukan tak mungkin maskapai memutuskan hengkang dari pasar penerbangan Bandung.

Alih Rute Penerbangan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini



Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra hanya mengklaim perusahaannya mendukung pengoptimalan Bandara Kertajati yang dikelola PT Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB) tersebut. Meski belum ada ketegasan soal pemindahan slot penerbangan berjadwal, dia memastikan Grup Garuda Indonesia sudah melayani segmen kargo dan segmen carter umrah dari dan menuju Lapangan Udara Majalengka tersebut. Irfan menambahkan, manajemen akan memantapkan persiapan di seluruh lini, dari layanan sisi darat sampai ke inflight atau layanan dalam penerbangan. “Kesiapan kami akan turut diselaraskan dengan kondisi demand pasar dan aspek komersial penerbangan dari dan menuju Bandara Kertajati,” tutur dia kepada Tempo.

Baik Garuda Indonesia maupun anak usahanya, Citilink Indonesia, pernah menyetop layanan niaga berjadwal di Bandara Kertajati pada Juli dan Agustus 2019. Grup maskapai pelat merah itu beralasan okupansi penumpang yang diangkut dari dan menuju Bandara Kertajati kurang dari 50 persen atau di bawah okupansi ideal 75 persen. Pasar penumpang Garuda dari area Bandung nyatanya lebih memilih Bandara Soekarno-Hatta. Terlebih, saat itu jalan tol Cisumdawu belum tersambung.

Calon penumpang antre untuk memasuki ruang tunggu di Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, 13 Juli 2023. ANTARA/Raisan Al Farisi

Tempo mencoba meminta tanggapan sejumlah pejabat Kementerian Perhubungan soal tantangan bagi maskapai untuk pindah ke Bandara Kertajati. Namun, hingga berita ini diturunkan, mereka tidak merespons panggilan maupun pesan dari Tempo.

Sebelumnya, Kepala Bagian Kerja Sama Internasional, Humas, dan Umum Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Mokhammad Khusnu, mengatakan bahwa penerbangan internasional serta penerbangan domestik pesawat jet bakal dialihkan ke Majalengka. Langkah ini merupakan strategi untuk mendukung pengembangan Bandara Kertajati yang masih sepi peminat.

Setelah perpindahan tersebut, yang tersisa di Bandara Husein Sastranegara adalah penerbangan domestik menggunakan pesawat propeler. "Untuk penerbangan-penerbangan jarak pendek," ujarnya kepada Tempo, kemarin. Menurut Khusnu, keputusan menyisakan penerbangan komersial di bandara tersebut ditujukan untuk menjaga bandara tetap hidup dan menghasilkan pendapatan untuk pengelola.

Khusnu menuturkan, pengalihan seperti ini bukanlah hal baru. Ketika Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta beroperasi, sejumlah penerbangan dari Bandara Halim Perdanakusuma sempat dialihkan dan hanya difokuskan untuk pesawat propeler. Ketika bandara di Tangerang itu mulai padat, traffic penerbangan di Halim kembali ramai. Bukan hanya pesawat propeler yang terbang dari landasan tersebut. "Harapannya, nanti setelah Kertajati penuh, juga bisa terjadi hal yang sama," kata dia.

YOHANES PASKALIS | VINDRY FLORENTIN

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus