Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - International Business Machine Corp atau IBM mengumumkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK terhadap 3.900 karyawannya. Hal itu sebagai bagian dari divestasi aset karena meleset dari target kas tahunannya. “PHK itu terkait dengan perputaran bisnis Kyndryl dan bagian dari unit AI Watson Health yang akan memunculkan biaya US$ 300 juta pada periode Januari-Maret,” ujar pihak IBM dikutip dari Reuters pada Jumat, 27 Januari 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Informasi mengenai PHK tersebut membuat saham perusahaan turun 2 persen dalam perdagangan yang diperpanjang, menghapus keuntungan sebelumnya. Analis mengatakan berita tentang PHK dan kehilangan arus kas bebas berada di balik penurunan tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Tampaknya pasar kecewa dengan besarnya PHK yang diumumkan, yang hanya berjumlah 1,5 persen dari tenaga kerjanya," kata Jesse Cohen, analis senior di Investing.com. "Investor mengharapkan langkah-langkah pemotongan biaya yang lebih dalam."
Arus kas IBM tahun 2022 senilai US$ 9,3 miliar, di bawah targetnya sebesar US$ 10 miliar, karena kebutuhan modal kerja yang lebih tinggi dari perkiraan.
Perusahaan juga memperkirakan pertumbuhan pendapatan tahunan di pertengahan 2023 hanya satu digit, lebih lemah dari 12 persen yang dilaporkan tahun lalu. Alasannya karena permintaan yang dipicu pandemi untuk melakukan digitalisasi bisnis. Serta klien yang berhati-hati untuk melakukan belanja di tengah meningkatnya kekhawatiran resesi.
Sebelumnya, Google melakukan PHK pada Jumat kemarin, 20 Januari 2023. CEO Google Sundar Pichai mengatakan bahwa dirinya sangat menyesal kepada pekerja yang akan diberhentikan. "Ini adalah keputusan yang sulit untuk mempersiapkan masa depan," ujar dia dalam email yang dikirimkan kepada karyawan yang terkena PHK pada Jumat, 20 Januari 2023.
Selain melakukan PHK, Google juga telah memotong pengeluaran lainnya akhir-akhir ini, seperti mematikan Stadia (layanan cloud game), membatalkan laptop Pixelbook generasi berikutnya, dan banyak lagi. Serta berencana untuk lebih fokus pada AI, dan bersiap untuk berbagi beberapa pengalaman yang sama sekali baru untuk pengguna, pengembang, dan bisnis.
Selain Google, perusahaan teknologi Microsoft berencana memangkas ribuan bidang pekerjaan dengan sejumlah peran yang akan dihilangkan pada divisi sumber daya manusia dan teknik. PHK akan terjadi di sektor teknologi Amerika Serikat, termasuk Amazon dan Meta, dilakukan sebagai tanggapan atas merosotnya permintaan dan prospek ekonomi global yang buruk.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.