Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bank BTN menargetkan kinerja keuangan dari kredit dan pembiayaan, serta dana pihak ketiga (DPK) pada 2023 tumbuh 10 hingga 11 persen. Sementara laba bersih tahun ini ditargetkan naik menjadi sekitar Rp 3,3 triliun. Sebelumnya, pada 2022, laba bersih yang didapat Bank BTN senilai Rp 3,04 triliun. Sementara itu, NPL gross diharapkan membaik pada kisaran 3,2 sampai 3 persen hingga akhir tahun ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kami optimistis dalam dua hingga tiga tahun mendatang, Bank BTN akan dapat menurunkan rasio kredit macet (net performing loan) menjadi 2 persen. Rasio NPL tersebut harus bisa dicapai perseroan, untuk mendorong kinerja Bank BTN semakin cemerlang,” kata Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu melalui keterangan tertulis yang diterima Tempo, Minggu, 26 Maret 2023
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Untuk mencapai kinerja gemilang pada 2023, Bank BTN menyiapkan tiga strategi. Pertama, melakukan modernisasi melalui repositioning brand perseroan. Tujuannya agar BTN bisa lebih dikenal sebagai bank tabungan, bukan sekadar penyalur kredit perumahan rakyat atau KPR.
“Untuk menjadi bank tabungan, kami akan fokus pada penghimpunan DPK low cost dengan meningkatkan CASA pada segmen ritel dan institusi Bank BTN,” kata Nixon.
Strategi kedua, yakni more digitized. Melalui strategi ini, bisnis Bank BTN bakal difokuskan ke arah mortgage and beyond dengan mendorong pemanfaatan BTN Mobile yang menjadi SuperApps andalan Bank BTN. Perseroan juga akan mendorong peningkatan sumber fee berbasis layanan dan transaksional terutama pada bisnis wealth management, digital banking dan corporate.
Strategi ketiga, yakni perluasan bisnis berbasis ekosistem perumahan. Caranya, kata Nixon, mendorong optimalisasi kontribusi pada program KPR subsidi dan meningkatkan KPR non subsidi melalui kerja sama developer, agen properti, dan mengembangkan skema KPR yang menyasar generasi milenial.
Selanjutnya: Strategi perluasan bisnis BTN ...
“Dalam perluasan bisnis ini, perseroan juga akan meningkatkan penyaluran kredit high yield beyond mortgage melalui cross selling kepada nasabah captive, seperti Kredit Ringan Tanpa Agunan (KRING), Kredit Agunan Rumah (KAR), dan Kredit Usaha Rakyat (KUR),” ujar Nixon.
Adapun sebelumnya pada Kamis, 16 Maret 2023, Bank BTN telah menggelar Rapat Umum Pemegang saham Tahunan (RUPST) Bank BTN Tahun Buku 2022. RUPST itu memutuskan merombak jajaran direksi.
Pemegang saham menunjuk Nixon LP Napitupulu menjadi Direktur Utama Bank BTN menggantikan Haru Koesmahargyo. Sebelumnya Nixon LP Napitupulu menempati posisi Wakil Direktur Utama Bank BTN. Dalam RUPST juga diputuskan untuk mengangkat Oni Febriarto Rahardjo sebagai Wakil Direktur Utama Bank BTN menggantikan Nixon LP Napitupulu dan Hakim Putratama sebagai Direktur Institutional Banking Bank BTN. Sedangkan jajaran direksi lainnya tidak berubah.
Nixon meyakini susunan direksi perseroan yang baru ini akan menambah solid tim manajemen dalam meraih kinerja yang semakin gemilang dalam beberapa tahun kedepan. “Kami optimistis tetap on the track dalam mewujudkan visi perseroan menjadi The Best Mortgage Bank di Asia Tenggara pada tahun 2025,” ucapnya.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.