Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Zulfikri mengatakan pengoperasian lintas rel terpadu Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi atau LRT Jabodebek akan siap digunakan pada 2021. Dia menambahkan kendala dari pembangunan moda transportasi tersebut terkendala depo dan pembebasan lahan.
"Kita sudah perpanjang waktu pengoperasian ke 2021. Tak hanya depo kendalanya, dan yang masih kita kejar lahan. Kalau trase Dukuh Atas sudah clear," kata Zulfikri di kantor Kemenhub, Jakarta Pusat, 2 Agustus 2019.
Dalam perencanaan sebelumnya, LRT Jabodebek dengan trase Cawang-Cibubur, Cawang-Kuningan-Dukuh Atas, dan Cawang-Bekasi Timur dijadwalkan beroperasi pada 2020. Namun, ini tidak berjalan sesuai rencana dan diundur sampai 2021.
Zulfikri menuturkan terjadi sedikit kendala dalam pembebasan sepanjang lahan perkantoran pada simpang Kuningan-Cawang. "Masalahnya konstruksinya bisa tetap berjalan. hanya negosiasi ruang bebas bangunan di sepanjang perkantoran," ucapnya.
Zulfikri mengatakan, pembebasan lahan LRT Jabodebek hingga saat ini mencapai 65 persen. Sedangkan, pembebasan lahan depo LRT di Bekasi Timur sudah mencapai 55 persen.
"Jadi saya harapkan kita masih optimistis, pertengahan Agustus ada yang bisa selesai. Semua kendala lahan," ucapnya.
Zulfikri memastikan saat ini perkembangan pembangunan LRT Jabodebek jalur Cibubur-Cawang sudah mencapai 90 persen. Untuk itu, diperkirakan uji coba jalur tersebut baru bisa dilakukan pada September 2019.
Dia juga mengatakan LRT Jabodebek akan lebih canggih dari pada MRT yang ada saat ini. Menurutnya, saat uji coba nanti, kereta ringan ini tidak akan menggunakan masinis sebagai pengemudi,
EKO WAHYUDI
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini