Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Berita-berita terkini ekonomi dan bisnis hingga Selasa sore, 23 Juli 2024 dimulai dari heboh soal dugaan roti Aoka dan roti Okko menggunakan bahan pengawet kosmetik, zat sodium dehydroacetate, terus menjadi perbincangan publik. Sejumlah pihak mengeluarkan berbagai tanggapan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Disusul, mantan Gubernur Bank Indonesia Burhanuddin Abdullah dan politkus Partai Demokrat Andi Arief ditunjuk menjadi Komisaris Utama dan Komisaris PT PLN (Persero).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Selanjutnya, pemerintah menargetkan detail program pembentukan family office rampung sebelum Oktober 2024. Hal ini dikonfirmasi oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Berikutnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah sedang merancang pembentukan familly office. Kantor keluarga untuk para hartawan itu ditargetkan rampung di masa akhir pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Terakhir, Indonesia masih masuk dalam perangkap pendapatan menengah atau middle income trap. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan masih ada tantangan untuk bisa keluar dari jebakan tersebut.
Kelima berita ini paling banyak diakses pembaca kanal Ekonomi dan Bisnis Tempo.co.
Berikut ringkasan lima berita yang trending tersebut:
Selanjutnya: 1. Dugaan Roti Aoka dan Okko Mengandung Pengawet Kosmetik....
1. Dugaan Roti Aoka dan Okko Mengandung Pengawet Kosmetik, Ini Kata BPOM sampai Pakar IPB
Heboh soal dugaan roti Aoka dan roti Okko menggunakan bahan pengawet kosmetik, zat sodium dehydroacetate, terus menjadi perbincangan publik. Sejumlah pihak mengeluarkan berbagai tanggapan.
Awal mula kabar ditemukannya sodium dehydroacetate berasal dari Paguyuban Roti dan Mie Ayam Borneo atau Parimbo melakukan uji laboratorium atas kedua roti tersebut. Namun Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM membantahnya.
Ketua Parimbo Aftahuddin mengatakan, pada awalnya dia menerima laporan dari anggota Parimbo ihwal peredaran roti yang tahan lama dan tidak berjamur sama sekali, meski telah beberapa bulan melewati tanggal kedaluarsanya.
Berita selengkapnya baca di sini.
2. Burhanuddin Abdullah, Andi Arief, dan Orang Dekat Prabowo Jabat Komisaris di BUMN, Budi Arie: Politik Memang Seperti Itu
Mantan Gubernur Bank Indonesia Burhanuddin Abdullah dan politkus Partai Demokrat Andi Arief ditunjuk menjadi Komisaris Utama dan Komisaris PT PLN (Persero). Keduanya adalah petinggi di Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) pada Pilpres 2024.
Pada Pilpres 2024, Burhanuddin Abdullah didapuk sebagai Dewan Pakar TKN, sementara Andi Arief sebagai Politikus Partai Demokrat yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju, kumpulan partai politik yang mengusung Prabowo-Gibran.
Dalam laporan Majalah Tempo edisi pekan ini, presiden terpilih Prabowo Subianto memang dikabarkan segera menempatkan orang-orang dekatnya di PT PLN. Mereka adalah Andi Arief, bekas petinggi bank sentral, dan anggota dewan pakar tim kampanyenya itu. Posisi komisaris independen di PLN pun telah ditawarkan kepada seorang tokoh di koalisi pendukungnya.
Berita selengkapnya baca di sini.
Selanjutnya: 3. Beda Sikap Luhut dan Sri Mulyani soal Family Office....
3. Beda Sikap Luhut dan Sri Mulyani soal Family Office
Pemerintah menargetkan detail program pembentukan family office rampung sebelum Oktober 2024. Hal ini dikonfirmasi oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Menurut Luhut, saat ini pemerintah sedang memfinalisasi pembentukan family office agar selesai sebelum masa transisi pemerintahan dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi ke Prabowo Subianto.
Luhut menyebut akan memberikan insentif pajak kepada para pengusaha asing, dengan kewajiban investasi dari uang yang mereka tanam di Indonesia. Dia juga menjelaskan, mengenai jumlah minimum uang yang dimasukkan pengusaha, nilai investasi, dan jumlah pegawai family office, itu hal teknis yang harus selesai sebelum peralihan pemerintahan.
Berita selengkapnya baca di sini.
4. Luhut Targetkan Pembahasan Family Office Rampung Oktober 2024, Airlangga: Kita Masih Belajar
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah sedang merancang pembentukan familly office. Kantor keluarga untuk para hartawan itu ditargetkan rampung di masa akhir pemerintahan presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Luhut memaparkan dirinya sudah mengajukan beberapa mekanisme ke Jokowi. Salah satunya adalah penunjukan juri internasional yang akan memberikan kepastian hukum kepada orang yang beinvestasi. Selanjutnya terkait jumlah investasi dan berapa pegawai yang diserap lewat kantor keluarga.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto enggan menanggapi pembahasan kantor keluarga yang ditargetkan rampung sebelum Jokowi lengser. Menurut dia, family office masih dikaji hingga saat ini. “Kita masih belajar,” kata dia singkat di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Selasa, 23 Juli 2024.
Berita selengkapnya baca di sini.
Selanjutnya: 5. Airlangga Sebut Pertumbuhan Ekonomi Indonesia....
5. Airlangga Sebut Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Harus 6 sampai 7 Persen untuk Keluar dari Middle Income Trap
Indonesia masih masuk dalam perangkap pendapatan menengah atau middle income trap. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan masih ada tantangan untuk bisa keluar dari jebakan tersebut.
Pemimpin Partai Golkar itu berujar untuk mewujudkan hal itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia harus mencapai 6-7 persen dengan pertumbuhan nilai investasi 7 persen per tahun. Ia juga merespons presiden terpilih Prabowo Subianto yang berharap ekonomi berkembang di atas itu.
“Pak Prabowo berharap di tahun ketiga hingga kelima mencapai 8 persen, sehingga ini menjadi tantangan kita semua,” kata Airlangga dalam acara Memorial Lecture: Mengenang Visi BJ Habibie di Jakarta, Selasa 23 Juli 2024. "Prabowo berharap di tahun 3, 4, atau 5 mencapai 8 persen, sehingga ini jadi tantangan kita semua."
Berita selengkapnya baca di sini.