Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Berita-berita terkini ekonomi dan bisnis hingga Jumat sore, 14 April 2023 dimulai dari Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia atau Aprindo mengancam menghentikan penjualan minyak goreng di ritel karena utang rafaksi senilai Rp 344 miliar belum dibayar pemerintah. Kementerian Perdagangan atau Kemendag pun buka suara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Disusul, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengungkapkan tren arus mudik yang mulai menunjukkan peningkatan. Berdasarkan data reservasi Ferizy, terjadi peningkatan, khususnya di jalur tersibuk Merak - Bakauheni dan sebaliknya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Selanjutnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan baru saja menemui United States Special President Envoy for Climate H.E John Kerry. Ia mengatakan pertemuannya itu bertujuan untuk menagih pemerintah Amerika Serikat soal janji investasi transisi energi melalui skema Just Energy Transition Partnership (JETP).
Berikutnya, Tupperware menjadi salah satu merek penyimpan makanan dan minuman yang akrab di telinga masyarakat Indonesia, khususnya bagi kalangan ibu-ibu. Selama puluhan tahun berhasil menginvasi pasar Tanah Air, ternyata perusahaan asal Amerika tersebut terjerat isu pailit karena masalah finansial. Kemunculan produk plastik tersebut tidak bisa dilepaskan dari sang pendiri, yaitu Earl Silas Tupper.
Terakhir, Certified Financial Planner dan Founder Daya Uang Metta Anggriani membagikan tips untuk mengelola keuangan pada masa Ramadan hingga Lebaran 2023 atau Idul Fitri 1444 H. Menurut Metta, ada rumus sederhana yang bisa diterapkan dalam mengatur alokasi anggaran agar keuangan setelah Lebaran 2023 tetap sehat.
Kelima berita ini paling banyak diakses pembaca kanal Ekonomi dan Bisnis Tempo.co. Berikut ringkasan lima berita yang trending tersebut:
Selanjutnya: 1. Aprindo Ancam Stop Minyak Goreng di Ritel, Kemendag....
1. Aprindo Ancam Stop Minyak Goreng di Ritel, Kemendag: Ini akan Menjadi Masalah Baru
Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia atau Aprindo mengancam menghentikan penjualan minyak goreng di ritel karena utang rafaksi senilai Rp 344 miliar belum dibayar pemerintah. Kementerian Perdagangan atau Kemendag pun buka suara.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Isy Karim, mengatakan pihaknya akan berkoordinasi kembali dengan Aprindo. Bahkan, dia akan segera menelepon Ketua Umum Aprindo Roy Mandey.
“Ya nanti kami koordinasikan lah, intinya jangan sampai kejadian seperti itu (minyak goreng disetop ritel), kan ini akan menimbulkan masalah baru. Saya kira ini kita sama-sama, kan ini menyangkut uang negara,” ujar Isy saat ditemui di kantornya pada Jumat, 14 April 2023.
Baca selengkapnya di sini.
2. Pemesanan Tiket Penyeberangan Meningkat, ASDP: Total Reservasi hingga Hari Ini 9.206 Kendaraan
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengungkapkan tren arus mudik yang mulai menunjukkan peningkatan. Berdasarkan data reservasi Ferizy, terjadi peningkatan, khususnya di jalur tersibuk Merak - Bakauheni dan sebaliknya.
"Per data hari ini, tercatat total reservasi pada H-7 hingga H-1 sebanyak 9.206 kendaraan," tutur Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin dalam keterangannya pada Jumat, 14 April 2023.
Shelvy menuturkan angka tersebut baru sekitar 6,67 persen. Mengingat reservasi tertinggi dari Merak - Bakauheni akan terjadi pada 19 April 2023 atau H-3. Pada hari itu, total reservasi mencapai 2.377 kendaraan atau sebanyak 12,05 persen.
Sedangkan dari Pelabuhan Ciwandan, tercatat jumlah reservasi tiket R2 rute Ciwandan - Bakauheni pada H-7 hingga H-1 Lebaran 2023 sebanyak 9.419 atau baru sebesar 9,72 persen. Adapun reservasi tertinggi sebanyak 3.133 unit sepeda motor atau baru mencapai 13,19 persen pada 20 April 2023 atau H-2.
Baca selengkapnya di sini.
Selanjutnya: 3. Luhut Temui John Kerry....
3. Luhut Temui John Kerry, Tagih Janji Pendanaan Transisi Energi Amerika
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan baru saja menemui United States Special President Envoy for Climate H.E John Kerry. Ia mengatakan pertemuannya itu bertujuan untuk menaging pemerintah Amerika Serikat soal janji investasi transisi energi melalui skema Just Energy Transition Partnership (JETP).
"Inilah tujuan dari kunjungan saya ke Amerika Serikat kali ini. Kami semua kembali mengingatkan Amerika bahwa pada bulan Februari yang lalu, kami resmi meluncurkan Sekretariat JETP Indonesia," tutur Luhut dalam akun Instagram resminya pada Jumat, 14 April 2023.
Ia mengatakan Indonesia sebagai negara berkembang memiliki potensi untuk menjadi contoh bagi negara lain dalam mencapai ekonomi yang berkelanjutan. Pasalnya Indonesia memiliki emisi rendah di tengah krisis iklim yang sedang terjadi.
Baca selengkapnya di sini.
4. Profil Earl Silas Tupper, Pendiri Tupperware yang Terancam Bangkrut
Tupperware menjadi salah satu merek penyimpan makanan dan minuman yang akrab di telinga masyarakat Indonesia, khususnya bagi kalangan ibu-ibu. Selama puluhan tahun berhasil menginvasi pasar Tanah Air, ternyata perusahaan asal Amerika tersebut terjerat isu pailit karena masalah finansial. Kemunculan produk plastik tersebut tidak bisa dilepaskan dari sang pendiri, yaitu Earl Silas Tupper.
Lantas, bagaimana kisah pendiri Tupperware berhasil membangun kerajaan bisnis pengemas makanan di dunia? Simak sekilas biodata Earl Silas Tupper berikut.
Dilansir dari laman tupperware.co.id, Earl Silas Tupper adalah pebisnis asal New Hampshire, Amerika Serikat yang lahir pada 28 Juli 1907. Dia menjadi pencetus produk kemasan makanan dan minuman yang dikenal dengan nama Tupperware. Sejak berusia 21 tahun, ia bekerja pada perusahaan untuk melakukan riset pemurnian ampas biji hitam polyethylene (bahan baku pembuat plastik) menjadi plastik kuat, aman, tidak berminyak, transparan, ringan, fleksibel, dan tidak berbau.
Baca selengkapnya di sini.
Selanjutnya: 5. Sudah Dapat THR? Berikut Rumus Mengelola Keuangan....
5. Sudah Dapat THR? Berikut Rumus Mengelola Keuangan saat Ramadan hingga Lebaran 2023
Certified Financial Planner dan Founder Daya Uang Metta Anggriani membagikan tips untuk mengelola keuangan pada masa Ramadan hingga Lebaran 2023 atau Idul Fitri 1444 H.
Menurut Metta, ada rumus sederhana yang bisa diterapkan dalam mengatur alokasi anggaran agar keuangan setelah Lebaran 2023 tetap sehat.
"Ada cara yang mudah, kita bisa menggunakan rumus 10, 20, 30, dan 40 persen," tutur Metta pada konferensi pers virtual pada Jumat, 4 April 2023.
Dengan rumus tersebut, Metta menjelaskan, masyarakat bisa mengalokasikan penghasilannya sebesar 10 persen untuk keperluan zakat, infak, atau sedekah. Kemudian, 20 persen untuk menabung atau investasi.
30 persen lainnya dimanfaatkan untuk membayar utang dan berbagi 'salam tempel' ke keluarga atau kerabat. Terakhir, 40 persen penghasilan bulanan dan tunjangan hari raya atau THR bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan pribadi di masa Lebaran 2023, seperti baju baru, keperluan kue dan masakan Lebaran, maupun membeli hampers.
Baca selengkapnya di sini.