Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta -Berita terpopuler ekonomi dan bisnis sepanjang Senin, 21 Juni 2021 dimulai dengan resmi dirilisnya obat Ivermectin untuk terapi penyembuhan pasien virus corona oleh PT Indofarma Tbk. Kemudian lahan tanaman porang yang kian meluas di Semarang. Bupati Semarang Ngesti Nugraha mengatakan tanaman yang juga dikenal dengan sebutan iles-iles ini menjadi salah satu komoditas ekspor.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Selain itu berita Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mendorong Indonesia melakukan percepatan upaya sertifikasi halal sesegera mungkin. Ada pula cerita tentang nasabah yang tiba-tiba ditransfer uang Rp 1.511.000 dari PT Syaftraco (perusahaan transfer dana yang beroperasi di bawah izin penyelenggara transfer dana dari Bank Indonesia). Ia mengunggah keresahannya di media sosial pada Minggu, 20 Juni 2021. Berikut ringkasan dari keempat berita tersebut:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
1. Obat Covid Ivermectin Dapat Izin BPOM, Erick Thohir Pastikan Harganya Rp 7.000
Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir secara resmi meluncurkan obat Ivermectin yang akan digunakan dalam terapi penyembuhan pasien virus corona. Obat ini dirilis oleh PT Indofarma Tbk.
“Obat ini dirilis pada hari ini seiring dengan izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang juga keluar hari ini,” ujar Erick dalam konferensi pers setelah mengunjungi Pabrik Indofarma di Cikarang, Senin, 21 Juni 2021.
Erick mengatakan, dirilisnya Ivermectin menjadi salah satu upaya Kementerian BUMN dan Indofarma dalam menyediakan obat-obatan untuk pasien Covid-19 dan menekan angka penyebaran virus corona. Ivermectin nantinya dapat membantu terapi penyembuhan pasien virus corona.
Harga obat tersebut juga sangat terjangkau, yakni Rp 5.000 hingga Rp 7.000 per tablet. Saat ini, Ivermectin tengah berada dalam fase uji stabilitas.
“Beberapa jurnal kesehatan juga telah mengumumkan efektivitas obat ini. Nantinya, dengan kapasitas produksi 4 juta tablet per bulan, obat ini diharapkan bisa jadi salah satu solusi upaya penanggulangan virus corona di Indonesia,” kata Erick Thohir.
Baca berita selengkapnya di sini.
2. Lahan Porang Kian Meluas di Semarang, Petani Bisa Raup Rp 500 Juta per Hektare
Lahan tanaman porang kian meluas di Kabupaten Semarang. Petani bersama kelompok tani kian melirik potensi keuntungan dari menanam porang. Pemerintah kabupaten memberikan sejumlah pendampingan.
Lahan budidaya porang milik petani di Lampung Selatan. ANTARA/HO
Pemerintah Kabupaten Semarang terus mendorong petani untuk menanam porang yang ternyata memiliki nilai ekonomis tinggi. Harga porang ini mencapai Rp 7.500 per kilogramnya. Di lahan seluas satu hektare, petani dapat menghasilkan 70 ton umbi porang dalam sekali panen.
Dukungan terhadap petani ini disampaikan Bupati Semarang, Ngesti Nugraha. Ia mengatakan tanaman yang juga dikenal dengan sebutan iles-iles ini menjadi salah satu komoditas ekspor. Untuk itu, Ngesti mengatakan petani akan didampingi untuk menanam porang termasuk cara tanam yang baik serta pemasarannya.
Dikutip dari laman resmi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Ngesti optimistis budidaya tanaman porang akan berhasil di Kabupaten Semarang. Hal itu dikarenakan potensi pengembangan, terutama lahan di kawasan ini sangat mendukung. Menurutnya, saat ini pun petani mulai melirik tanaman yang dulu dianggap tidak berharga ini.
“Petani akan didampingi untuk menanam porang termasuk cara tanam yang baik dan pemasarannya. Hasilnya dapat meningkatkan kesejahteraan petani,” kata Ngesti Nugraha saat panen perdana porang di lahan milik kelompok tani “SendangMulyo 5” Dusun Tukang, Pabelan, Jumat 18 Juni 2021, seperti dikutip Tempo dari laman Pemprov Jateng.
Baca berita selengkapnya di sini.
3. Bank Indonesia Ungkap Negara Non Muslim Sangat Maju Kembangkan Sertifikasi Halal
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mendorong Indonesia percepatan upaya sertifikasi halal sesegera mungkin. Hal itu guna mempersiapkan diri dalam menghadapi perkembangan industri dan pasar dari produk-produk halal secara global.
"Kita harus mempercepat sertifikasi halal. Kenapa? Bahwa negara lain, baik yang muslim maupun non-muslim, sangat maju mengembangkan sertifikasi maupun produk halal," kata Perry dalam Opening Ceremony 1st Indonesia Internasional Halal Fair & 2nd Intercontinentalk yang disiarkan secara virtual, Senin, 21 Juni 2021.
Menurutnya, negara-negara tersebut saat ini tengah berlomba mengembangkan industri produk-produk halal mereka agar bisa mendunia dan menguasai potensi pasar produk halal di berbagai negara.
Dia melihat di Indonesia memang semuanya halal dan sering merasa bahwa produk tidak perlu sertifikasi halal. Padahal, kata dia, sertifikasi tetap penting agar produk-produk tersebut juga bisa memenuhi standar produk halal dunia.
"Kenapa harus disertifikasi? Kalau untuk kebutuhan sendiri tidak apa-apa. Tapi untuk ke depan, sebagai salah satu pemain ekonomi global kita harus memiliki(sertifikasi halal), dalam konteks Indonesia is one of the player in the world," ujarnya.
Baca berita selengkapnya di sini.
4. Cerita Nasabah Tak Ajukan Kredit Tapi Dapat Transfer dari Pinjaman Online
Aksi pinjaman online ilegal kembali meresahkan masyarakat. Kali ini modusnya dengan cara transfer langsung ke rekening korban.
Ilustrasi pinjaman online. Shutterstock
Hal ini seperti dialami oleh pemilik akun Twitter @indiratendi yang tiba-tiba mendapat kiriman uang sebesar Rp 1,51 juta ke rekening miliknya. Padahal, pemilik akun tersebut memastikan tidak mendaftar pinjaman online apapun.
Dia mengunggah keresahan di media sosial pada Minggu, 20 Juni 2021. Sampai dengan siang ini, unggahan itu telah dicuit kembali hingga sebanyak 2.755 kali.
"Saya tiba-tiba ditransfer uang Rp 1.511.000 dari Syaftraco. Setelah googling ternyata ini pinjaman online padahal saya ga pernah apply pinjaman apa-apa. Gimana ya? Apa uangnya bisa dikembalikan," tulis pemilik akun @indiratendi dalam unggahannya di Twiiter pada Minggu, 20 Juni 2021.
Sebelum menerima kiriman uang tersebut, dia menulis bahwa sempat berbagi nomor rekening untuk kegiatan donasi. "Serem banget padahal nggak minjem salam sekali. Takut nanti tiba-tiba ditagih sama bunganya. Tadi sempet share no rekening untuk donasi Buku Anak Indonesia sih," tulisnya.
Baca berita selengkapnya di sini.
CATATAN: Berita ini mengalami koreksi di paragraf kedua. Semula tertulis Syaftraco yang diduga jasa pinjaman online diubah menjadi PT Syaftraco (perusahaan transfer dana yang beroperasi di bawah izin penyelenggara transfer dana dari Bank Indonesia). Perubahan dilakukan pada Rabu, 23 Juni 2021 pukul 15.54. Terima kasih.