Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Terpukul Isu Krisis Credit Suisse, Rupiah Melemah ke 15.433 per Dolar AS

Pada Kamis pagi ini, rupiah dibuka turun 51 poin atau 0,33 persen ke posisi 15.433 per dolar AS. Apakah krisis Credit Suisse jadi penyebab tunggalnya?

16 Maret 2023 | 10.35 WIB

Petugas penukaran mata uang asing tengah menghitung uang pecahan 100 dolar Amerika di Jakarta, Kamis, 24 Desember 2020. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat tipis 5 poin atau 0,03 persen ke level 14.200. Tempo/Tony Hartawan
Perbesar
Petugas penukaran mata uang asing tengah menghitung uang pecahan 100 dolar Amerika di Jakarta, Kamis, 24 Desember 2020. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat tipis 5 poin atau 0,03 persen ke level 14.200. Tempo/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kurs rupiah terpantau melemah di awal perdagangan hari ini, Kamis, 16 Maret 2023. Salah satu pemicunya adalah isu krisis Credit Suisse Bank di Swiss dengan harga sahamnya yang terus anjlok di tengah kesulitan likuiditas yang dialami perusahaan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Pada Kamis pagi ini, rupiah dibuka turun 51 poin atau 0,33 persen ke posisi 15.433 per dolar AS. Padahal kemarin saat penutupan perdagangan, kurs rupiah masih berada di level 15.382 per dolar AS.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Soal ini, pengamat pasar uang Ariston Tjendra berpendapat masalah Credit Suisse Bank yang memicu kekhawatiran pasar bahwa krisis perbankan Amerika Serikat menyebar ke Eropa. Hal itu pula yang mendorong pelaku pasar keluar dari aset berisiko dan masuk ke aset aman seperti emas dan dolar AS.

"Hal ini bisa mendorong pelemahan rupiah sebagai aset berisiko hari ini terhadap dolar AS," tutur Ariston.

Adapun pada akhir perdagangan Rabu atau Kamis pagi ini, dolar AS didorong pembelian safe-haven setelah saham Credit Suisse jatuh. Sebelumnya pasar menyoroti kelemahan dalam pelaporan keuangannya. Akibatnya, investor kian khawatir bahwa krisis perbankan global yang meluas mungkin sedang terjadi.

Apalagi belakangan terjadi kegagalan beberapa bank regional di Amerika Serikat dengan runtuhnya Silicon Valley Bank (SVB) California dan Signature Bank dari New York. Ssaham Credit Suisse terimbas dengan anjlok lebih dari 20 persen yang kemudian memicu kembali kekhawatiran tentang penularan sektor perbankan Amerika Serikat (AS) yang mendunia.

Didirikan pada 1856, Credit Suisse adalah bank terbesar kedua di Swiss, dan memiliki pengaruh penting di pasar modal global. Sejak tahun 2021, bank diganggu oleh berita negatif seperti kerugian investasi. Harga saham Credit Suisse pun terus turun, dan nilai pasarnya jeblok drastis.

Selanjutnya: Per awal Februari 2023 lalu, Credit Suisse mengumumkan...

Per awal Februari 2023 lalu, Credit Suisse mengumumkan membukukan rugi bersih tembus 7,3 miliar franc Swiss sepanjang tahun 2022. Adapun pada tahun 2021 rugi bersihnya sebesar 1,7 miliar franc Swiss.

Saham-saham di Credit Suisse yang berjuang untuk pulih dari serangkaian skandal pun telah terpukul selama 12 bulan terakhir. Saham tersebut bernilai sekitar 80 franc Swiss pada tahun 2008, tetapi menyusut menjadi 1,55 franc Swiss pada Rabu, 15 Maret 2023.

Adapun penurunan terbaru dipicu ketika pemegang saham terbesarnya, Saudi National Bank, mengatakan tidak dapat memberikan bantuan keuangan lebih lanjut untuk pemberi pinjaman yang kesulitan itu. Klien-klien kaya juga telah menarik miliaran dari bank. Saat ini Credit Suisse tengah melakukan perombakan besar-besaran, memotong biaya dan pekerjaan serta menciptakan bisnis terpisah untuk bank investasinya.

Lebih jauh, Ariston optimistis di dalam negeri, pelemahan rupiah bisa tertahan karena krisis perbankan tersebut memperbesar kemungkinan Bank Sentral AS atau The Fed. The Fed diperkirakan bakal menahan suku bunga acuannya atau tidak terlalu agresif menaikkan suku bunganya pada rapat mendatang.

Dalam perhitungannya, Ariston memperkirakan kurs rupiah masih akan melemah ke arah 15.400 per dolar AS, dengan peluang tertahan di kisaran 15.350 per dolar AS pada hari ini. Kemarin rupiah ditutup menguat tiga poin atau 0,02 persen ke posisi 15.382 per dolar AS.

ANTARA

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus