Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Tiket Pesawat Domestik Mahal, Anak Buah Sandiaga Uno Sebut Dampaknya Hampir 40 Persen bagi Kegiatan Pariwisata

Kemenparekraf mencatat tiket penerbangan pesawat jadi komponen yang berkontribusi hampir 40 persen bagi kegiatan pariwisata. Mahalnya tiket pesawat diangap akan berdampak besar.

15 Juli 2024 | 19.12 WIB

Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama, Nia Niscaya (kanan) dan Direktur Manajemen Investasi Kemenparekraf Zulkifli Harahap (kiri) dalam "Weekly Brief With Sandi Uno" di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat pada Senin, 15 Juli 2024. TEMPO/Tamara Aulia
Perbesar
Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama, Nia Niscaya (kanan) dan Direktur Manajemen Investasi Kemenparekraf Zulkifli Harahap (kiri) dalam "Weekly Brief With Sandi Uno" di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat pada Senin, 15 Juli 2024. TEMPO/Tamara Aulia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Nia Niscaya mengatakan mahalnya tiket pesawat sangat berdampak bagi sektor wisata. Ia mengatakan tiket penerbangan adalah komponen yang memberikan kontribusi sebesar 40 persen bagi kegiatan pariwisata.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Meski belum menghitung secara langsung, anak buah Sandiaga Uno itu mengatakan orang akan lebih mengurangi bepergian saat tiket mahal. “Jadi pasti (dampaknya) akan besar,” ujarnya di Kantor Kemenparekraf, Senin 15 Juli 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Nia, tiket pesawat murah akan sangat mendorong mobilitas masyarakat, karena orang Indonesia cenderung melirik harga. Dalam hal berwisata, ia berujar, warga domestik kebanyakan kurang terencana. “Tapi masyarakat sangat sensitif terhadap diskon. Kalau ada diskon orang yang tadinya tidak ada rencana, pasti akan pergi,” kata dia lagi.

Ia mengamati, mahalnya harga tiket penerbangan berpegaruh besar terutama di luar Jawa. Untuk itu, pemerintah melakukan langkah, yakni dengan pembentukan satuan tugas atau satgas. Tim yang akan menangani masalah mahalnya harga tiket ini diketuai oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.

Nia menambahkan, saat ini sudah ada penugasan dari Kemenko Marves dengan melibatkan beberapa sektor lain, termasuk pelaku industri penerbangan. Meski demikian ia belum mau membocorkan rincian langkah yang akan dilakukan. “Progresnya masih berproses,” kata dia.

Data terakhir Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan jumlah penumpang angkutan udara domestik yang berangkat pada Mei 2024 sebanyak 5,3 juta orang. Angka ini turun 9,36 persen dibanding kondisi bulan sebelumnya. Sementara jumlah penumpang tujuan luar negeri naik 7,12 persen menjadi 1,6 juta orang. 

Meski demikian, selama Januari–Mei 2024, jumlah penumpang angkutan udara domestik naik 1,1 persen dibanding periode sebelumnya. Saat ini total penerbangan domestik telah mencapai 25,2 juta orang, sementara pada periode sama 2023 tercatat sebanyak 24,9 juta orang.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus