Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka meninjau uji coba makan bergizi gratis di SDN Sentul 03 dan 02, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa, 23 Juli 2024. Uji coba, yang menurut Gibran, dibiayai swasta itu, menghabiskan anggaran Rp14.900 per porsi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kita senang sekali, kalau tidak ada support dari perusahaan swasta mungkin tidak akan berjalan baik seperti ini, ini masih proses uji coba," katanya.
Menurut dia, setelah ia dan Presiden terpilih Prabowo Subianto melontarkan Program Makan Bergizi Gratis, banyak pihak yang bersedia berpartisipasi, salah satunya dalam bentuk CSR.
"Banyak sekali perusahaan yang tergerak termasuk GoTo dan Tiktok," ujar Gibran.
Seperti uji coba pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis di SDN Sentul 03 dan 02 diprakarsai oleh GoTo ikut dihadiri Presiden Gojek Unit Bisnis On-Demand Service GoTo Catherine Hindra Sutjahyo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ratusan paket makanan Program Makan Bergizi Gratis ini diantar ke sekolah menggunakan layanan pesan antar Gojek, dengan mengerahkan puluhan pengemudi ojek online atau daring.
"Untuk menu hari ini cost-nya Rp14.900 sudah termasuk ayam, nasi, sayur, buah-buahan, sama susu. Ini sekaligus mengklarifikasi bahwa anggarannya akan dipotong sampai Rp7.500, itu tidak benar," kata Gibran.
Ia memastikan bahwa anggaran program makan bergizi gratis tidak dikurangi hingga mencapai Rp7.500 per porsi.
"Untuk anak-anak kita, untuk generasi penerus bangsa anggarannya tidak boleh pelit. Menunya beda, tapi tidak mungkin anggarannya dikurangi sampai Rp7.500," kata Gibran.
Menurut dia, program ini akan terus diuji coba hingga Oktober 2024 menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029.
Selama tahapan uji coba, pelaksanaan makan siang bergizi ini dilakukan dengan berbagai skema, hingga nanti akhirnya dipilih skema yang dianggap paling efektif.
Berbagai skema itu, mulai dari memanfaatkan UMKM, warung-warung kecil, warteg, hingga katering-katering kecil, dalam pengadaan makanannya.
Pilihan Editor Dugaan Roti Aoka dan Okko Mengandung Pengawet Kosmetik, Ini Kata BPOM sampai Pakar IPB
"Jadi nanti kalau ada yang kurang, ada yang perlu dievaluasi, aku segera kita blowup, kita sampai bulan Oktober akan mencoba berbagai skema," kata mantan Wali Kota Surakarta itu.
Usulan Anggaran Rp7.500 per Porsi
Menteri Keuangan Sri Mulyani sudah memasukkan anggaran makan bergizi gratis sebesar Rp71 triliun pada RAPBN 2025. Dengan hari sekolah sebanyak 175 hari dan harga makanan per porsi 15 ribu, maka hanya ada 27 juta siswa yang bisa mendapat jatah.
Itu sebabnya muncul pemikiran, harga per porsinya dijadikan Rp7.500 sehingga bisa menjangkau 54 juta siswa pada tahun pertama program.
Salah satu pengusung ide ini adalah Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, yang mengatakan bahwa anggaran Rp7.500 per porsi untuk makanan bergizi gratis sudah cukup, bahkan sangat besar di wilayah tertentu.
"Saya kira untuk daerah tertentu Rp7.500 sudah sangat besar itu," kata Muhadjir Effendy di Jakarta, Kamis, 18 Juli 2024.
Menurutnya, kebijakan mengenai anggaran makan bergizi gratis yang turun menjadi Rp7.500 per porsi ini masih digodok.
"Jadi ini masih dalam proses pematangan. Tetapi insya Allah berapapun nilainya yang penting memenuhi standar, standar untuk kesehatan," katanya.
Pemerintah Kota Solo juga akan melakukan uji coba makan bergizi gratis dengan menu seharga Rp7.500 per porsi.
"Kita ini kan sudah ada tradisi masing-masing. Ke depan ini diawali di tahun ajaran baru, di sekolah ada program makan di hari Jumat, anggap saja Jumat berkah," kata Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa di Solo, Jawa Tengah, Senin, 22 Juli 2024.
Ia mengatakan, dalam uji coba makan gratis ini disiapkan anggaran Rp7.500/porsi namun ia optimistis mutunya tidak akan kalah dengan yang harganya lebih mahal.
"Mestinya lebih sederhana tetapi mutu dan kualitasnya tidak kalah. Kalau kemarin dari Rp12.000 per porsi, hitungannya di APBN turun jadi Rp7.500 per porsi. Kalau di Solo itu jalan," katanya.
Gibran sendiri dari awal tidak sepakat dengan penurunan jatah per porsi jadi Rp7.500. Ia menilai besaran Rp15.000/porsi sudah ideal dan sudah diujicobakan di beberapa tempat.
Dengan besaran anggaran tersebut, pihaknya juga sudah melibatkan banyak ahli gizi. Meski demikian, pihaknya terbuka jika ada masukan dari orang tua murid, murid, maupun guru soal program tersebut.