Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Karawang - Ratusan warga yang terlibat dalam pembersihan tumpahan minyak Pertamina di bibir pantai wilayah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, selama beberapa pekan terakhir, terserang penyakit gatal-gatal dan infeksi saluran pernapasan akut.
Kepala Dinas Lingkungan dan Kebersihan Pemkab Karawang Wawan Setiawan, di Karawang, Sabtu mengatakan ada sekitar 992 warga di sekitar wilayah pesisir pantai utara yang terserang penyakit gatal-gatal dan infeksi saluran pernapasan akut.
"Itu diketahui dari pendataan di lapangan. Kebanyakan yang mengeluhkan penyakit di posko kesehatan merupakan warga yang ikut membersihkan area bibir pantai," katanya.
Sementara itu, ratusan warga pesisir pantai Karawang sejak beberapa pekan terakhir ikut terlibat dalam pembersihan area bibir pantai di wilayah Karawang menyusul tumpahnya minyak mentah milik Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java atau PHE ONWJ.
Hingga kini kegiatan pembersihan masih terus dilakukan karena limbah minyak masih "bersarang" di area bibir pantai wilayah Karawang. Bahkan, limbah minyak juga menyebar hingga ke tambak-tambak.
Masyarakat yang terlibat dalam kegiatan pembersihan area bibir pantai wilayah Karawang itu dibayar Rp100 ribu per hari. Selain diberi bayaran, mereka juga mendapatkan makan dari pihak Pertamina.
Dalam sehari, ada sekitar 2.000 karung berisi limbah yang dikumpulkan. Limbah-limbah tumpahan minyak itu selanjutnya akan dimusnahkan di beberapa perusahaan pengolahan limbah B3 di wilayah Bogor dan Karawang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini