Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pilkada Serentak 2018 menjadi selebrasi demokrasi masyarakat Indonesia. Anda berhak menggunakan hak pilih dan hak suara Anda demi menentukan pemimpin selanjutnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Untuk itu, tidak heran berbagai bentuk dukungan dilakukan dan diberikan kepada masing-masing pasangan calon. Hal ini tentunya agar mereka dapat mencapai sebuah kemenangan yang diinginkan.
Baca: Pantau Quick Count Pilkada Serentak 2018, SBY: Bagaimana, Aman?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dengan harapan yang tinggi tersebut, tidak jarang sebuah perselisihan terjadi, apabila hasil yang ada tidak sesuai keinginan. Dan justru, keributan umum timbul lebih besar dari pihak pendukungnya. Hal inilah yang sesungguhnya harus di antisipasi. Terlebih, dari para pasangan calon itu sendiri.
Psikolg klinis, A. Kasandra Putranto, mengingatkan bahwa sebuah kemenangan yang didapat hanyalah bersifat semu. Tidak perlu berlebihan dalam menyikapinya.
“Hidup hanya sekali, namun tidak hari ini saja. Apapun sikap dan perilaku kita Akan melekat sepanjang masa. Bisa jadi menang hari ini, lalu kalah di masa lain atau sebaliknya,” ungkapnya kepada TEMPO.CO saat dihubungi pada 27 Juni 2018.
Hal ini ia sampaikan terkait akibat yang bisa timbul, dari apapun sikap dan perilaku para pemimpin bagi pendukungnya. Kasandra melanjutkan, bahwa baik paslon atau pendukungnya harus bersikap sportif. “Menang jangan sombong, kalah jangan marah. Tetap rasional dan jangan emosional,” katanya.
Baca: Pilkada Serentak 2018, Tips Cegah Stres untuk Pasangan Calon
Jangan memberikan ucapan atau tindakan yang dapat memicu adanya perselisihan. Terlebih, dalam momen sensitif seperti ini. Di mana semua pihak mengharapkan untuk jadi pemenang.
Itulah, yang menurut Kasandra, harus menjadi perhatian bagi para pemimpinnya dan juga termasuk para pendukung. “Semua sikap dan perilaku, baik verbal dan non verbal, akan menjadi acuan bagi masyarakat [termasuk pendukung],” katanya.
Maka, Kasandra berharap bahwa para paslon pada Pilkada Serentak 2018 mampu menjaga sikap dan juga ucapan mereka. “Selama dan sesudah (pilkada). Karena, (jika pemimpin tidak dapat menjaga sikapnya selama memimpin pun) akan mempengaruhi persepsi masyarakat,” kata Kasandra.