Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Keluarga korban kecelakaan penerbangan Lion Air JT-610 menunda pencarian mandiri terhadap 64 orang korban yang hingga kini masih belum ditemukan. Salah seorang keluarga korban, Anton Sahadi berujar, mereka masih menunggu hasil identifikasi dari tim Disaster Victim Identification atau DVI mengenai temuan potongan badan dan tulang belulang oleh personel Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut beberapa waktu lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Ada empat kantong kemarin diangkat TNI AL dan dibawa ke Rumah Sakit Polri, itu masih menunggu proses identifikasi 15 hari," ujar Anton melalui sambungan telepon kepada Tempo, Selasa, 22 Januari 2019.
Jika dari sekian banyak potongan badan dan belulang itu ada satu korban yang teridentifikasi, ujar Anton, maka keluarga korban akan kembali meluncurkan tim untuk mencari potongan lainnya yang telah ditemukan 28 Desember lalu. Anton mengatakan keluarga akan mencari korban yang masih belum ditemukan secara mandiri setelah adanya komunikasi antara mereka dan tim Basarnas maupun Badan SAR daerah.
"Hasilnya tetap, apapun itu sudah ada statement dari M Syaugi (Ketua Basarnas) tanggal 23 November, dan itu sudah clear, kami menafsirkan mereka tidak mau menjilat ludah sendiri," tutur Anton.
Untuk melaksanakan pencarian ulang, ujar Anton, keluarga telah mengumpulkan duit secara swadaya. Saat ini, dana pencarian, kapal, hingga penyelam telah siap. "Semua sudah siap untuk lanjut lagi," kata dia.
Tim DVI resmi mengakhiri proses identifikasi korban pesawat Lion Air yang jatuh di perairan Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat pada 23 November 2018.
Dari 189 penumpang dan awak pesawat, sebanyak 125 korban yang bisa diketahui identitasnya. "Masih ada 64 yang belum teridentifikasi,” kata Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri Brigadir Jenderal Arthur Tampi, Jumat, 23 November 2018. Menurut Arthur, jika nanti ada lagi jenazah korban yang ditemukan, tim DVI siap membantu. "Tapi, hari ini dengan resmi operasi DVI kami tutup."
Arthur mengatakan, di hari terakhir operasi Tim DVI, ada 16 jenazah korban Lion Air yang berhasil diidentifikasi. Identitas mereka bisa diketahui melalui proses pemeriksaan sampel deoxyribonucleic acid (DNA).
Pesawat Lion Air PK LQP mengalami kecelakaan pada 29 Oktober 2018, sekitar 13 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta. Selama 13 hari pencarian korban, Tim Basarnas mengumpulkan 666 bagian tubuh yang kemudian dikirim ke RS Polri Kramat Jati untuk diidentifikasi.
IMAM HAMDI