Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menyiapkan tunjangan untuk para aparatur sipil negara (ASN) yang akan dipindah ke Ibu Kota Negara (IKN). Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi (PANRB) Abdullah Azwar mengatakan tunjangan telah disiapkan untuk para pionir yang pindah paling awal ke ibu kota baru.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Nanti mulai kepindahan, pengepakan barang dan transport itu akan dibantu," kata Anas di kantor Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Jakarta Pusat, pada Rabu, 17 April 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Anas membeberkan setiap ASN yang telah menikah bisa membawa keluarganya pindah ke IKN. Anggota keluarga yang ditanggung, antara lain satu pasangan ASN, dua anak, dan satu asisten rumah tangga.
Komponen biaya yang ditanggung, yaitu biaya pengepakan, biaya tunggu, dan biaya transportasi. Biaya tunggu yang dimaksud adalah dana penginapan di Balikpapan sembari menunggu hunian di IKN siap pakai. Sedangkan biaya transportasi yang ditanggung berupa tiket pesawat searah dan transportasi lokal.
Untuk insentif khusus, kata Anas, tunjangan untuk biaya pemindahan para pionir belum bisa diumumkan sekarang. Sebab, keputusan soal jumlah tunjangan masih akan dibahas dalam rapat terbatas. Akan tetapi, menurut Anas, pemerintah sudah membuat simulasi yang komperhensif.
Perpindahan ASN ke IKN akan dimulai pada September 2024 mendatang. Jumlah ASN yang diprioritaskan pindah pertama ke IKN Nusantara sebanyak 11.916 pegawai. Lalu pada tahap kedua 6 ribu orang, dan tahap ketiga 14 ribu orang.
Pemerintah menargetkan pembangunan hunian pada 2024 sebanyak 47 rumah susun. Sebanyak 29 di antaranya untuk ASN, 18 lainnya untuk TNI dan Polri. Anas menjelaskan 1 rumah susun diisi 60 unit. Satu unit rumah susun tersebut seluas 98 meter persegi. Kementerian PANRB, tuturnya, akan terus berkoorinasi dengan Otorita IKN sebagai otoritas yang bertanggung jawab di Ibu kota baru ini.