Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Solo - Wali Kota Solo Teguh Prakosa mengemukakan uji coba makan bergizi gratis di Kota Solo akan digelar di tiga sekolah dasar negeri (SDN) mulai besok, Kamis, 25 Juli 2024 untuk sesi pertama.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Rencana uji coba program itu sebelumnya pernah dikemukakan oleh Wakil Presiden Terpilih Gibran Rakabuming Raka kepada awak media di Solo belum lama ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Teguh menyebutkan tiga SDN yang akan menjadi lokasi uji coba makan bergizi gratis adaah SDN Tugu, SDN Sabranglor, dan SDN Jagalan. Ketiga sekolah itu berada di wilayah Kecamatan Jebres.
"Ada tiga SD, SD Tugu, SD Sabranglor, dan SD Jagalan," ungkap Teguh saat ditemui di Hotel The Sunan Solo, Jawa Tengah, Rabu, 24 Juli 2024.
Teguh menjelaskan anggaran uji coba makan siang gratis bersumber dari dana corporate social responsibility (CSR) perusahaan swasta. Namun, Teguh mengaku tidak mengetahui pasti dari perusahaan apa.
"Dari biaya CSR swasta, untuk jamnya belum tahu, nanti infonya akan dikabari lagi," kata dia.
Ditanya besar anggaran per porsinya, Teguh mengatakan sekitar Rp 15 ribu per anak. Menurut Teguh, besaran tersebut sama dengan yang diujicobakan di beberapa daerah lain sebelumnya. "Untuk per porsi mungkin Rp 15 ribu seperti uji coba di lokasi kemarin," ungkapnya.
Selanjutnya: Lebih lanjut, Teguh mengatakan uji coba makan bergizi gratis.....
Lebih lanjut, Teguh mengatakan uji coba makan bergizi gratis akan dilaksanakan dua sesi. Sesi pertama, lanjut dia, akan dilakukan selama dua pekan di sekolah tersebut.
"Sesi satu mulai tanggal 25 Juli sampai 8 Agustus. Nanti akan pindah sekolah lagi di sesi dua," tuturnya.
Menurut Teguh, untuk siswa yang menerima makan bergizi gratis mulai dari kelas 1 SD hingga kelas 6 SD. Dia mencontohkan di SDN Jagalan ada sekitar 100 siswa.
“Jumlahnya siswa yang dapat tentunya dari kelas 1-6. SDN Jagalan ada sekitar 100 siswa," ucapnya.
Dia mengungkapkan salah satu alasan digelarnya uji coba di Kecamatan Jebres lantaran UMKM dari CSR di sana.
"Kenapa di Jebres, yang sudah kerja sama CSR paling banyak di sana. Mereka yang dipilih yang sudah terkurasi, makanya pilih di sana," katanya.