Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA — Peluang menjaring investasi sektor riil terbuka pada tahun ini, ditopang oleh prospek perekonomian Indonesia yang tetap solid di tengah kondisi ketidakpastian global akibat tekanan inflasi dan kenaikan suku bunga. Perbankan dan sekuritas pun berlomba-lomba menarik investasi asing ke dalam negeri dengan menawarkan sektor-sektor pilihan yang prospektif bagi investor.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salah satunya adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, yang bersama Mandiri Sekuritas, menggelar Mandiri Investment Forum (MIF) 2023 pada 1 Februari mendatang, dengan mengundang lebih dari 500 investor asing. Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri, Panji Irawan, berujar forum ini digelar untuk memfasilitasi pendanaan proyek dan usaha baik milik swasta maupun pemerintah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Sektor yang kami fokuskan pada tahun ini adalah infrastruktur dan penghiliran, khususnya di pertambangan, dari nikel, bauksit, timah, tembaga, hingga minyak sawit,” ujarnya, kemarin. Berikutnya adalah sektor yang dinilai potensial dalam jangka panjang, seperti telekomunikasi, makanan dan minuman, utilitas, kendaraan listrik, serta kesehatan dan kecantikan. Dalam acara tersebut juga akan ada penawaran investasi untuk mendukung pembangunan ibu kota negara (IKN).
Direktur Capital Market Mandiri Sekuritas, Silva Halim, mengatakan akan ada forum khusus dalam MIF 2023, yaitu melalui sesi site visit dan corporate day dengan menghadirkan investor dari Indonesia, Malaysia, Thailand, India, Hong Kong, Taiwan, Swiss, Inggris, Jerman, Norwegia, dan Amerika Serikat. Dalam sesi tersebut, investor institusi, baik asing maupun domestik, dapat melihat langsung dan berdiskusi dengan perusahaan yang dipilih. Total investor potensial tersebut memiliki dana kelolaan mencapai US$ 12 triliun. "Kami mengarahkan investasi tak hanya langsung ke sektor riil, tapi juga pendanaan melalui saham dan obligasi,” ucapnya.
Direktur Capital Market Mandiri Sekuritas Silva Halim (kiri), Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Panji Irawan dan Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro dalam konferensi pers Mandiri Investment Forum 2023 di Plaza Mandiri, Jakarta, 24 Januari 2023. ANTARA/Sanya Dinda
Ekonom Bank Mandiri, Faisal Rachman, mengungkapkan, berdasarkan realisasi investasi langsung Indonesia pada 2022, sektor pertambangan memang menyumbang investasi paling besar, yaitu mencapai Rp 39,8 triliun, disusul dengan logam dasar Rp 39,4 triliun, dan transportasi Rp 36,8 triliun. “Capaian tersebut tak terlepas dari lonjakan permintaan dan kenaikan harga komoditas yang terjadi, khususnya besi, baja, dan batu bara,” katanya.
Melihat capaian tersebut, menurut Faisal, tren investasi langsung berpotensi kembali meningkat pada tahun ini. Meski suasana perekonomian global masih penuh ketidakpastian, investasi asing tetap prospektif seiring dengan kebijakan pemerintah untuk mendorong penghiliran industri guna memperkuat rantai pasok domestik dan meningkatkan nilai tambah ekspor. “Untuk investasi domestik, bakal meningkat didukung pelonggaran kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat yang akan meningkatkan mobilitas dan permintaan,” ucapnya.
Bukan hanya itu, anggaran infrastruktur pemerintah dalam APBN 2023 tercatat naik 7,18 persen mencapai Rp 392 triliun, dan menjadi yang tertinggi dalam empat tahun terakhir. Investor dapat memanfaatkan peluang ini, khususnya untuk kebutuhan proyek pembangunan IKN, yang meliputi telekomunikasi serta infrastruktur dasar, seperti jalan dan jembatan.
Adapun Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, menuturkan target investasi tahun ini ditetapkan sebesar Rp 1.400 triliun, lebih tinggi daripada tahun lalu yang sebesar Rp 1.200 triliun. “Tantangannya, kita akan memasuki masa-masa tahun politik menjelang Pemilu 2024, dan itu pasti menimbulkan perasaan wait and see,” ucapnya.
Sepanjang 2022, realisasi investasi mencapai Rp 1.207,2 triliun, atau naik 34 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Rinciannya terdiri atas penanaman modal dalam negeri sebesar Rp 552,8 triliun (45,8 persen dari total investasi 2022), atau naik 23,6 persen. Sedangkan penanaman modal asing tercatat mencapai Rp 654,4 triliun (54,2 persen dari total investasi 2022).
GHOIDA RAHMAH
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo