Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Viral Lotte Martt di Gandaria City Sepi, Simak Sejarah Lotte di Indonesia

Kabar sepinya gerai Lotte Mart di Gandaria City, Jakarta Selatan, baru-baru ini menyedot perhatian warganet. Seperti apa sejarah Lotte di Indonesia?

25 Juli 2023 | 08.36 WIB

Lotte Mart di Gandaria City. Foto : gandaria city
Perbesar
Lotte Mart di Gandaria City. Foto : gandaria city

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah perusahan retail berukuran besar di Tanah Air yang mendadak sepi atau bahkan tutup permanen jadi perbincangan hangat di media sosial Twitter baru-baru ini. Salah satu yang disebut-sebut sepi pengunjung adalah gerai Lotte Mart yang berada di Gandaria City, Jakarta Selatan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Transmart Blok M Square tutup, Lotte Ratu Plaza udah duluan, kemarin ke Lotte Gandaria City juga sepi banget. Jadi orang-orang belanja grocery sekarang ke mana sih? Segitu gedenya pergeseran ke online?" cuit akun @dondihan**** pada Ahad, 23 Juli 2023.   

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam cuitan selanjutnya, ia memperkirakan bisa jadi ada anomali saat mengamati di gerai itu. Karena tak sedikit yang berpendapat gerai tersebut selalu ramai dan ada antrean di tiap kasirnya. 

"Asumsi gue jg gitu, makanya kaget kmrn pas Rabu tgl merah ke sana kok sepi. Padahal seluruh mall lg rame bgt dan susah parkir. Emang bukan harinya aja kali," cuit @dondihan****.

Hingga berita ini diunggah terpantau sudah ada 15.200 pengguna Twitter yang menyematkan tanda like di cuitan tersebut. Sebanyak 3.416 warganet yang me-retweet dan 1.773 orang yang meng-quote cuitan tersebut.  

Salah satu tanggapan dari warganet disuarakan oleh @mhari****. "Harga Murah dan kelengkapan barang di HyperMarket sudah tergantikan oleh  MiniMarket dan MediumMarket plus OnlineMarket," cuitnya. "MiniMarket bisa kompetisi di harga karena volume deal mereka ke Distributor Utama sangat besar secara total, melebihi volume pembelian HyperMarket."

Adapun barang-barang yang tak tersedia di minimarket ataupun di supermarket, menurut dia, bisa dengan mudah dipesan lewat toko online. Harganya pun dinilai lebih murah ketimbang hipermarket. 

Selain itu, sepinya hipermarket juga diduga karena perubahan kebiasaan pembeli yang merasa tidak perlu lagi belanja bulanan. "Karena barang mudah diperoleh setiap saat di sekitaran hunian atau via online dan ukuran rumah dan unit apartemen yg lebih minimalis, tdk memungkinkan menyimpan barang terlalu banyak," cuit @mhari****.

Ada juga pengguna Twitter lainnya yang mengaku belakangan lebih memilih berbelanja di minimarket di dekat rumah karena tidak perlu repot mencari parkir, waktu khusus dan hal itu dinilai lebih simpel. "Makanya pendapatan Alfamart & Indomaret naek, berbanding terbalik dgn hypermart. Aku juga gt,utk bahan segar cukup WA tukang sayur langganan dianter ke rumah," cuit @nunungah****.

Selanjutnya: Seperti apa sejarah Lotte di...?

Lalu, seperti apa sejarah Lotte atau Lotte Mart di Indonesia?

Sejarah Lotte di Indonesia

Berdasarkan laman resmi Lotte, asal nama perusahaan Lotte diambil dari nama panggilan tokoh Charlotte dalam novel "The Sorrows of Young Werther" karya sastrawan Jerman bernama Johann Wolfgang Von Goethe. Nama ini dipilih untuk mencerminkan visi perusahaan untuk dicintai oleh semua orang, seperti "eternal love" yang dikenal dari tokoh Charlotte dalam novel tersebut.

Perusahaan Lotte pertama kali didirikan pada Juni 1948 di Tokyo, Jepang oleh pengusaha Jepang keturunan Korea yang bernama Shin Kyuk-Ho. Kemudian pada 1967, Shin Kyuk-Ho mendirikan Lotte di Korea. Awalnya, bisnis Lotte berfokus pada produksi dan penjualan permen, kemudian berkembang ke produksi berbagai jenis makanan lainnya.

Lotte kemudian mengembangkan bisnisnya di berbagai sektor, termasuk manufaktur permen, minuman, hotel, makanan cepat saji, retail, jasa keuangan, petrokimia, elektronik, IT, konstruksi, dan hiburan. Di antara beberapa bidang usaha, salah satu bidang usaha Lotte yang berkembang pesat dalam sektor retail adalah Lotte Mart.

LotteMart merupakan sebuah hipermarket yang menyediakan berbagai produk seperti makanan, peralatan rumah tangga, pakaian, dan barang elektronik. Lotte Mart memiliki konsep took yang mengutamakan harga yang rendah bagi pelanggan dan biaya yang efisien bagi perusahaan.

LotteMart memiliki cabang di beberapa negara Asia, termasuk Korea, Indonesia, Cina, dan Vietnam. Di Indonesia, Lotte memulai ekspansinya dengan mengakuisisi PT Makro Indonesia pada tahun 2008. Pada saat itu, PT Makro Indonesia yang sebelumnya merupakan bagian dari perusahaan Makro di Belanda, diubah namanya menjadi PT Lotte Shopping Indonesia dan toko-toko Makro berubah menjadi Lotte Mart Wholesale pada tahun 2010.

Pembelian Makro oleh Lotte juga menjadi pertama kalinya perusahaan retail Korea masuk ke pasar Indonesia. Per 2021, tercatat Lotte memiliki 49 gerai di berbagai kota di Indonesia.

Setelah beroperasi selama 15 tahun di Indonesia, pada 1 Juni 2020 Lotte Mart memutuskan untuk menutup salah satu gerainya di Ratu Plaza, Jakarta Selatan karena habisnya masa kontrak sewa dengan pihak mal.

 

RIZKY DEWI AYU 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus