Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus Pusat Perhimpunan Remaja Masjid Dewan Masjid Indonesia (PP PRIMA DMI) merespon viralnya aksi pemalsuan barcode Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) kotak amal terjadi di sejumlah masjid di Jakarta. Prima DMI mengecam pelaku yang memanfaatkan ruang masjid untuk mendapatkan kekayaan dan keuntungan pribadi, yang juga merupakan tindak kriminal pencurian dana umat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Untuk itu, kami meminta usut tuntas pelaku kejahatan dan motifnya seperti apa," ujar Ketua Umum Prima DMI Munawar Khalil dalam keterangan tertulis pada Rabu, 12 Maret 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Aksi pemalsuan barcode QRIS kotak amal terjadi di sejumlah masjid di Jakarta. Aksi tersebut terekam kamera CCTV yang viral di media sosial, di mana terlihat seorang pria menempelkan stiker QRIS palsu di kotak amal masjid.
Akibatnya, infak jemaah tidak terkirim ke rekening masjid, tetapi masuk ke rekening pelaku. Munawar juga menyampaikan bahwa Prima DMI siap untuk mengawasi selaku garda terdepan sebagai remaja masjid dalam melindungi jamaah dari aksi kejahatan berupa penipuan digital di lingkungan masjid.
"Prima DMI juga meminta untuk seluruh masjid mengevaluasi dan mengecek kambali semua kode QRIS yang disediakan di masjid-masjid," kata dia.
Pengurus Masjid Istiqlal menemukan sedikitnya 50 stiker barcode QRIS palsu yang ditempelkan di beberapa titik, demikian kata Wakil Ketua Bidang Penyelenggara Peribadatan Masjid Iatiqlal Jakarta Abu Hurairah. "Ada 50-an (QRIS palsu)," kata Abu Huraira saat dihubungi dari Jakarta, Selasa 11 April 2023.
Selanjutnya: langsung melaporkan ke bank yang mengeluarkan QRIS
Abu Hurairah mengatakan setelah ditemukannya pemalsuan tersebut pihaknya langsung melaporkan ke bank yang mengeluarkan QRIS untuk segera diambil tindakan. "Sudah diserahkan ke bank yang mengeluarkan QRIS, mereka yang usut," katanya.
Masjid lain yang menjadi sasaran yakni Masjid Nurul Iman Blok M Square dan Masjid Nurullah Kalibata City Pancoran. Dalam stiker barcode QRIS palsu tersebut pelaku menuliskan "Restorasi Masjid" untuk mengecoh muzaki.
Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Nurul Iman Blok M Square mengaku telah melibatkan kepolisian terkait pelaku pengganti stiker pembayaran daring melalui kode batang "QRIS" itu.
"Iya, selanjutnya akan kami tindaklanjuti. Hari ini pihak kepolisian sudah dilibatkan," kata Sekretaris Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Nurul Iman Blok M Square Habibi Katin.
Habibi menerangkan pelaku melakukan aksinya pertama kali pada Kamis (6 April lalu) pagi sekitar pukul 10.30 WIB. Kemudian pihaknya baru mengetahui aksi pelaku pada Minggu (9 April 2023) siang sekitar jam 11.00 WIB melalui kamera pengawas (CCTV).
"Kami lihat ada keanehan saja, biasanya di kotak-kotak infak itu enggak ada stiker QRIS, terutama kotak bagian luar, nah ini ada stiker asing," kata dia.
Pihaknya pun merasa curiga dan langsung memeriksa semua kotak, tiang, hingga dinding masjid yang ditemukan banyak stiker QRIS palsu alias bukan dari masjid.
Setelah dipastikan bahwa itu merupakan QRIS palsu, pihaknya langsung melepas stiker dan mengecek CCTV. Pelaku tersebut langsung menempelkan stiker QRIS palsu pada saat masjid belum buka, demikian Habibi Katin.
MOH KHORY ALFARIZI | ANTARA
Pilihan Editor: Serba-Serbi Ancaman Phishing Kode QR, Pakar Siber Beberkan Risiko hingga Cara Main Pelaku
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini