Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan soal calon penumpang Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau KCJB saat beroperasi nanti. Dia menyinggung penumpang kereta api Argo Parahyangan yang secara harian berjumlah sekitar 10 ribu hingga 15 orang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Itu kita harapkan nantikan bertahap memang orang pindah (dari menggunakan Argo Parahyangan menjadi KCJB) dan harganya juga berbeda, jauh dengan Parahyangan. Jadi jalur lama itu akan kita gunakan untuk logistik dan pariwisata,” ujar dia saat ditemui di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, pada Rabu, 3 Mei 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ke depannya seiring berjalannya waktu, Kartika melanjutkan, jumlah penumpang sepur kilat itu akan semakin banyak. Karena, menurut dia, jika kereta cepat itu benar-benar beroperasi penuh, semua stasiun mulai dari Stasiun Padalarang, Stasiun Tegalluar, hingga Stasiun Karawang, akan membuat akses masyarakat lebih mudah.
Kartika mencontohkan, ke depan penumpang misalnya membeli rumah di daerah Karawang, bisa ke tengah kota Jakarta hanya dalam waktu yang cepat. Belum lagi, terintegrasinya stasiun KCJB dengan beberapa moda transportasi lainnya, seperti di LRT di Stasiun Halim yang bisa menuju ke Stasiun Dukuh Atas hanya dalam waktu 15 menit.
“Jadi nanti Dukuh Atas itu akan jadi persimpangan, menggabungkan LRT, MRT dengan Transjakarta,” kata Kartika.
Adapun soal harga tiket kereta cepat, Kartika mengatakan, pihaknya bersama stakeholder lain masih mempertimbangkannya. “Lagi diskusi sama Kemenhub (Kementerian Perhubungan). Mungkin range-nya Rp 250 ribuan, satu kali trip,” tutur Kartika.
Selanjutnya: Kondisi pemasangan rel kereta cepat Jakarta-Bandung
Pemasangan rel dari kereta cepat itu baru saja rampung dikerjakan pada akhir Maret 2023 lalu. Berdasarkan catatan Koran Tempo, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) beberapa kali menyesuaikan tenggat penyelesaian pemasangan rel dari wilayah Tegalluar, Kabupaten Bandung, ke wilayah Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
Dalam dokumen yang diperoleh Tempo pada Oktober 2022, KCIC membidik penyelesaian pemasangan rel pada 28 Februari 2023 untuk bisa mengejar tenggat operasi pada Juni 2023. Selanjutnya, dalam bahan paparan yang disampaikan dalam rapat dengan Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR RI pada November 2022, target tersebut digeser ke 21 Maret 2023.
Kendati pemasangan rel sepanjang total 304 kilometer itu pada akhirnya molor tipis dari target konstruksi, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa proyek itu masih berjalan sesuai dengan rencana dan tidak ada kendala berarti.
Meskipun demikian, pemerintah melonggarkan tenggat peresmian sepur kilat itu menjadi Agustus 2023. “Bukan mundur, kami mau bikin hadian 17 Agustus (hari kemerdekaan Indonesia),” kata Luhut selepas meninjau rampungnya pemasangan rel kereta kencang itu.
Luhut mengatakan rampungnya pemasangan rel sepur menjadi salah satu capaian yang krusial bagi seluruh proyek. Musababnya proyek akan bisa berlanjut ke babak berikutnya, yakni uji integrasi. Pemerintah membidik pengujian tersebut bisa dilakukan paling tidak pada Mei, sehingga proyek bisa selesai pada Agustus mendatang.
MOH KHORY ALFARIZI | CAESAR AKBAR | AMELIA RAHIMA