Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Penyedia software as a service (SaaS) kian ekspansif membidik pelanggan korporat.
Zahir Internasional menyediakan beberapa layanan, salah satunya Enterprise Resource Planning (ERP).
Masih banyak eksekutif perusahaan besar yang belum mementingkan transformasi teknologi.
Bisnis software as a service (SaaS) atau peranti lunak yang terintegrasi dengan jaringan Internet kian berkembang. Saat ini, semakin banyak perusahaan pengguna jaringan komputasi awan atau cloud computing yang memakai teknologi tersebut untuk efisiensi operasi dan biaya. Dengan SaaS, software untuk pekerja sudah terpasang secara otomatis di jaringan cloud perusahaan, tanpa perlu lagi meng-install peranti lunak tersebut di masing-masing komputer dan membayar lisensi yang mahal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perusahaan SaaS pun kian giat berburu klien korporat. Salah satunya PT Zahir Internasional, yang menyediakan software perkantoran seperti aplikasi akuntansi dan keuangan. Chief Executive Officer Zahir Internasional, Muhamad Ismail, menyatakan peluang bisnis SaaS dan teknologi informasi sangat besar. Penyedia software enterprise resource planning (ERP) di Indonesia, menurut dia, masih minim dan menjanjikan ceruk pasar yang besar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam wawancara bersama jurnalis Tempo, Vindry Florentin, pada Selasa lalu, Ismail bercerita soal bisnis SaaS yang relatif baru di Indonesia serta beberapa strateginya untuk mengembangkan Zahir. Berikut ini petikan wawancaranya.
Menurut Anda, seperti apa tantangan bisnis SaaS di Indonesia?
Sejak masa pandemi, ada peluang besar bagi perusahaan SaaS untuk bertumbuh. Zahir tahun lalu masih mengalami pertumbuhan yang luar biasa, masih merasakan profit. Namun biaya untuk mengakuisisi market masih sangat tinggi. Di Indonesia, prosesnya tidak semudah di negara maju. Di Indonesia, kami butuh beberapa langkah untuk membantu pelanggan agar bisa onboard, sehingga tantangannya adalah bagaimana memastikan pengguna SaaS bisa untung. Di tengah pandemi Covid-19, kami juga melihat bahwa sebagian pebisnis masih berpikir untuk menahan investasi teknologi digital. Padahal sekarang adalah waktu yang tepat terutama untuk mempercepat penggunaan teknologi yang akan mempengaruhi perkembangan pada masa mendatang.
Dengan tantangan tersebut, bagaimana strategi Anda mengembangkan pasar ERP?
Zahir punya tiga poin yang kami anggap nilainya luar biasa. Pertama, investasi yang terjangkau. Pada umumnya, perusahaan harus mengeluarkan investasi miliaran rupiah untuk ERP. Tapi, untuk software, Zahir bisa bawah itu. Kedua, Zahir ERP punya kemampuan implementasi yang cepat karena produknya modular dan ready to use. Yang ketiga adalah fleksibilitas. Kami sadar setiap perusahaan memiliki keunikan. Kami terjemahkan dengan meng-custom teknologi agar sesuai dengan kebutuhan dan strategi mereka. Dengan keistimewaan ini, saya optimistis tahun ini pasar ERP kami bisa tumbuh 90 persen.
Stand PT Zahir Internasional di Jakarta Convention Center. ANTARA/Audy Alwi
Sejauh mana perusahaan-perusahaan di Indonesia mau mengadopsi teknologi ERP?
Pada level leadership masih ada yang berpikir dua kali untuk melakukan transformasi ke arah digital. Adopsi digital di level perusahaan memang sudah banyak. Tapi, untuk melakukan transformasi teknologi di level strategis, saya melihat perusahaan-perusahaan besar masih terkendala literasi. Banyak perusahaan belum mementingkan teknologi.
Jika kondisi perusahaan besar masih seperti itu, bagaimana dengan perusahaan skala kecil dan menengah?
Zahir dengan pengalaman 25 tahun justru sudah solid di pasar small to mid-size. Kami sudah punya layanan cukup banyak untuk segmen tersebut. Ke depan, pertumbuhan sektor usaha kecil-menengah (UKM) pasti akan tinggi, terlihat dengan pertumbuhan e-commerce dan layanan digital lain yang luar biasa.
Apa inovasi yang disiapkan tahun ini?
Dalam waktu dekat, kami akan merilis Zahir Capital Hub yang merupakan feedback dari riset pada minat pelanggan. Sebagai perusahaan yang berpegang teguh pada misi untuk membantu bisnis naik kelas, kami bertanya kepada pelanggan, apalagi yang mereka butuhkan. Jawabannya didominasi oleh kebutuhan modal yang lebih besar. Dari sini, Zahir menyimpulkan bagaimana cara membantu perusahaan untuk mendapatkan modal yang lebih cepat dan efisien. Zahir Capital Hub adalah financial technology (fintech) aggregator. Kami bekerja sama dengan fintech dan beberapa lembaga keuangan yang bisa menyediakan pembiayaan untuk masing-masing segmen bisnis yang ada di platform Zahir, dari mikro sampai yang besar. Contoh di level mikro, kami sedang berbicara dengan beberapa lembaga untuk memberikan permodalan, misalnya lewat wakaf, sehingga usaha mikro bisa dapat modal murah dan gratis.
Sejauh mana rencana ekspansi Anda ke luar negeri?
Kami sudah mengembangkan layanan di Brunei, Malaysia, Singapura, dan Australia, tapi market terbesar masih Indonesia. Kami memberanikan diri untuk berekspansi ke luar negeri karena melihat bahwa teknologi itu borderless, tidak ada batasnya, terutama ketika datang era digital dan cloud computing. Untuk tahun ini, karena pandemi Covid-19, kami tidak melakukan ekspansi secara agresif. Kami melihat bahwa Indonesia masih memiliki potensi market yang luar biasa dan ada pertumbuhan di Malaysia, jadi kami berfokus di dua negara ini.
Melihat maraknya serangan siber, bagaimana strategi Zahir dalam melindungi data pribadi penggunanya?
Kami memiliki komitmen untuk menjaga kerahasiaan data dengan kesadaran penuh bahwa Zahir hanya menyediakan aplikasi berbasis cloud, tapi tidak memiliki akses terhadap data yang tersimpan di dalamnya. Hal ini dibuktikan lewat arsitektur pengembangan aplikasi, standar operasi internal, serta sertifikasi. Secara teknis, Zahir menggunakan sertifikat SSL yang menjaga keamanan website. Kemudian, ada tim khusus yang bekerja 24 jam untuk melakukan deteksi jika adanya serangan siber sewaktu-waktu dan mendeteksi celah keamanan. Kami juga akan mengambil sertifikasi ISO 7000 untuk sistem keamanan.
Apakah Zahir ada rencana masuk ke bursa saham?
Kami punya rencana penawaran saham perdana (initial public offering/IPO), tapi saya belum bisa menyebutkan waktunya. Kami melihat potensi pertumbuhan bisnis berbasis teknologi yang luar biasa besar, dan kami membutuhkan investor untuk ekspansi pasar di Asia Tenggara, terutama di Malaysia yang karakternya relatif sama dengan Indonesia.
Biodata
Nama lengkap: Muhamad Ismail
Pendidikan:
Sarjana Accounting and Information System Universitas Bina Nusantara (2005)
Master Business Management Universitas Bina Nusantara (2010)
Doktor Research in Management Universitas Bina Nusantara (2021)
Karier:
Sales & Marketing Supervisor PT Zahir Internasional (2005-2007)
General Manager PT Zahir Internasional (2007-2008)
Managing Director PT Zahir Internasional (2009-2014)
Chief Executive Officer PT Zahir Internasional (2015-sekarang)
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo