Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Zulhas Beberkan Alasan Pengusaha Retail Enggan Jual Beras Premium

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas membeberkan alasan pengusaha retail modern enggan menjual beras premium hingga terjadi kelangkaan.

19 Februari 2024 | 17.37 WIB

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat menijau harga bahan pokok di Pasar Johar Baru, Jakarta, Senin 4 Desember 2023. Mendag mengatakan harga bahan pokok masih stabil serta masih sesuai dengan ketentuan Kementerian Perdagangan. Tempo/Tony Hartawan
Perbesar
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat menijau harga bahan pokok di Pasar Johar Baru, Jakarta, Senin 4 Desember 2023. Mendag mengatakan harga bahan pokok masih stabil serta masih sesuai dengan ketentuan Kementerian Perdagangan. Tempo/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas membeberkan alasan pengusaha retail modern enggan menjual beras premium hingga terjadi kelangkaan. Menurut dia, penyebabnya adalah lonjakan harga beras premium yang sudah melampaui batas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Retail ini nggak ngambil karena beras premium itu harganya lagi tinggi, ada Rp 72.000 per 5 kilogram ada yang Rp 80.000. Sementara HET-nya Rp 69.500 per 5 kilogram," ujar Zulhas Zulhas di Jakarta, dikutip dari rekaman suara yang dibagikan oleh Kementerian Perdagangan pada Senin, 19 Februari 2024. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia berujar kenaikan harga beras premium disebabkan oleh menipisnya pasokan di dalam negeri. Musababnya, panen raya mundur akibat faktor cuaca ekstrem El Nino. Untuk meredam kenaikan harga beras premium, pemerintah menggelontorkan beras Bulog melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). 

Zulhas juga memastikan pasokan SPHP cukup untuk memenuhi kekurangan pasokan beras premium. Dia mencatat saat ini cadangan beras pemerintah atau CBP di gudang Bulog untuk SPHP ada sebanyak 1,3 juta ton. Sehingga, menurut dia, pemenuhan kebutuhan beras di dalam negeri masih aman.  

Pasokan CBP, tutur Zulhas, juga akan segera ditambah melalui impor sebanyak 2 juta ton. Saat ini, pemerintah akan memastikan penyaluran beras SPHP tepat waktu agar tak terjadi kelangkaan di pasaran. Menurut Zulhas, beras Bulog kerap terlambat karena masalah pengemasan. 

"Jadi enggak ada masalah (pasokannya), cuma kadang-kadang permintaan di sini 2 hari habis, telat datangnya, karena masalahnya itu dibagi 5 kilo di kantongin kan," kata dia. 

Dia pun meminta masyarakat bisa beralih dari beras premium ke beras SPHP. Adapun beras SPHP berasal dari hasil impor dengan kualitas medium. Beras SPHP saat ini dibanderol Rp 54.500 per 5 kilogram atau Rp 10.900 per kilogram.

Riani Sanusi Putri

Lulusan Antropologi Sosial Universitas Indonesia. Menekuni isu-isu pangan, industri, lingkungan, dan energi di desk ekonomi bisnis Tempo. Menjadi fellow Pulitzer Center Reinforest Journalism Fund Southeast Asia sejak 2023.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus