Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Tak Sekadar Bahan Rujak, Berikut Manfaat Bengkuang Untuk Kesehatan Kulit

Bengkuang termasuk dalam umbi-umbian yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan kulit. Apa saja kandungan nutrisinya?

23 Mei 2024 | 11.01 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Bengkuang merupakan salah satu buah yang umum ditemui di Indonesia, umumnya sebagai salah satu bahan rujak. Buah ini pun dikenal sebagai salah satu bahan alternatif merawat kulit. Dalam bahasa Inggris buah ini dikenal dengan nama Mexican turnip atau potato.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mengutip dari Medical News Today, bengkoang sebenarnya termasuk ke dalam umbi-umbian yang rasanya sedikit manis, namun rendah gula. Buah ini dapat dijadikan alternatif pilihan karbohidrat yang baik bagi penderita diabetes dan orang lain yang mencoba diet rendah gula. Meskipun begitu, tak semua bagian dari tumbuhan ini bisa dimakan. Selain akar, bahkan bijinya memiliki kandungan racun di dalamnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kandungan Nutrisi dan Manfaat Bengkoang

Bengkuang adalah sumber serat makanan dan serat prebiotik yang menyehatkan. Mengutip dari Healthline satu porsi bengkuang mentah dalam 1 cangkir atau 130 gram mengandung nutrisi 6,4 gram serat makanan yang baik untuk tubuh, terutama pencernaan. Selain itu dalam porsi yang sama bengkoang memiliki kandungan kalori 49 gram, karbohidrat 12 gram, protein 1 gram, lemak 0,1 gram,vitamin C 44 persen dari RDI, folat 4 persen dari RDI, zat besi 4 persen dari RDI, magnesium 4 persen dari RDI, kalium 6 persen dari RDI dan mangan 4 persen dari RDI. 

Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) , kebanyakan orang Amerika tidak mendapatkan cukup serat. Asupan serat makanan harian yang direkomendasikan adalah 25 gram per hari untuk wanita dan 38 gram untuk pria. Bagi mereka yang berusia di atas 50 tahun, rekomendasi asupan hariannya adalah 21 gram untuk wanita dan 30 gram untuk pria.

Serat pangan dapat mencegah atau mengobati sembelit. Ini juga dapat membantu menstabilkan gula darah seseorang, yang dapat membantu mengobati atau mencegah diabetes. Diet tinggi serat juga mendorong buang air besar secara teratur dan mengurangi risiko penyakit jantung. 

Selain serat, bengkoang mengandung prebiotik. Probiotik adalah bakteri dan ragi baik yang hidup di usus. Mengonsumsi makanan atau suplemen yang mengandung probiotik dapat membantu mengembalikan keseimbangan alami dalam menyehatkan pencernaan. Probiotik memiliki berbagai manfaat kesehatan, termasuk peningkatan kesehatan usus dan penurunan risiko infeksi tertentu. 

Prebiotik sendiri adalah sejenis serat yang tidak dapat dicerna oleh tubuh. Prebiotik mendukung pertumbuhan probiotik dengan menyediakan makanan. Bengkuang kaya akan inulin sejenis serat prebiotik.

Melansir dari Nutrition and You hampir sama seperti lobak, umbi bengkuang segar juga kaya akan vitamin C ; menyediakan sekitar 20,2 mg atau 34 persen DRA vitamin C per 100 g. Vitamin C adalah antioksidan kuat yang larut dalam air yang membantu tubuh menangkap radikal bebas berbahaya, sehingga memberikan perlindungan dari kanker, peradangan, serta virus batuk dan pilek.

Buah ini juga mengandung sejumlah kecil kelompok vitamin B kompleks yang berharga seperti folat, riboflavin, piridoksin, asam pantotenat, dan thiamin. Lebih lanjut, akarnya menyediakan sejumlah mineral penting seperti magnesium, tembaga, besi, dan mangan dalam jumlah yang sehat.

Sejak dulu bengkuang dikenal baik untuk kesehatan kulit karena kandungan vitamin E tinggi yang berguna untuk membuat kulit tampak sehat dan bercahaya. Tak hanya itu, bengkuang juga ampuh mengatasi masalah kulit wajah, seperti jerawat dan komedo, dilansir dari Women Beauty Tips

Masih dari Healthline manfaat lain dari bengkoang ialah buah umbi ini mengandung beberapa senyawa antioksidan, yaitu senyawa tumbuhan bermanfaat yang membantu mencegah kerusakan sel. antioksidan membantu melindungi terhadap kerusakan sel dengan menangkal radikal bebas, molekul berbahaya yang menyebabkan stres oksidatif. Stres oksidatif telah dikaitkan dengan penyakit kronis termasuk kanker, diabetes, penyakit kardiovaskular, dan penurunan kognitif

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus