Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Masalah menopause masih jarang dibicarakan. Kurangnya komunikasi terbuka dapat membuat pengalaman ini tampak lebih menakutkan, terlepas dari hot flashes, perubahan kulit, dan masalah tidur. Tidak heran banyak wanita mengalami kerontokan rambut selama ini tanpa memahami bahwa ada hubungan langsung antara hormon menopause dan pertumbuhan rambut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kerontokan rambut yang mungkin terjadi selama menopause tidak dipicu oleh satu faktor tunggal, meskipun hormon memang memainkan peran penting. Jenis kerontokan rambut ini bersifat multifaktor dan kompleks, salah satu dari banyak alasan mengapa hal ini bisa membuat Anda sangat frustasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat seseorang memasuki masa menopause, kadar estrogen dan progesteronnya mulai bervariasi dan akhirnya menurun. Menurut dokter biomedis dan ahli rambut, Isfahan Chambers-Harris, penelitian telah menunjukkan bahwa penurunan kedua hormon ini berkontribusi pada kerontokan rambut karena kedua hormon berperan dalam pertumbuhan rambut dan durasi waktu rambut tetap dalam fase pertumbuhan atau anagen.
“Penurunan hormon ini juga bisa menyebabkan peningkatan androgen. Androgen dapat mengecilkan folikel rambut yang dapat menyebabkan penipisan rambut,” tambahnya. Jadi, bahkan jika Anda tidak melihat kerontokan yang signifikan, penipisan bertahap juga dapat dikaitkan dengan menopause. Berikut ini, faktor yang berkontribusi terhadap kerontokan rambut terkait menopause
1. Stres
Menopause bisa menjadi saat yang menegangkan, tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, baim perubahan tubuh maupun gelombang hormon. Terlebih lagi, stres dan kerontokan rambut terkait terlepas dari perubahan hormon terkait menopause. Faktanya, kerontokan rambut karena stres memiliki namanya sendiri, yaitu telogen effluvium.
"Telogen effluvium adalah sejenis kerontokan rambut yang terjadi setelah seseorang mengalami stres pada tubuh atau pikiran seperti kehilangan orang yang dicintai, kehilangan pekerjaan, demam tinggi, operasi, atau perubahan hormon yang tiba-tiba," kata dokter kulit bersertifikat Hadley King.
2. Usia
“Seiring bertambahnya usia, kepadatan rambut berkurang dan batang rambut melemah atau menipis,” kata praktisi perawat dermatologi Jodi LoGerfo. Terlebih lagi, penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan rambut melambat seiring bertambahnya usia, hingga pada titik tertentu, folikel berhenti menumbuhkan rambut sama sekali.
Dengan begitu, kehilangan helai rambut secara bertahap dan mengalami penipisan adalah hal yang normal seiring bertambahnya usia, baik Anda belum memulai atau jika Anda telah mengakhiri musim menopause yang paling intens.
Anggap saja seperti kerutan yang disebabkan oleh usia: Anda pasti dapat melakukan bagian Anda untuk mendorong kulit lebih kencang, tetapi praktis tidak mungkin untuk tidak mendapatkan satu pun kerutan seiring bertambahnya usia. Hal yang sama berlaku untuk rambut Anda.
3. Operasi
Yang ini sangat situasional tetapi tentu perlu diperhatikan untuk saat ini atau untuk referensi di masa mendatang. Menurut trichologist, Penny James, setiap ketidakseimbangan dalam tubuh dapat memicu kerontokan rambut yang menyebar, termasuk menjalani operasi. "Operasi dapat menyebabkan kerontokan rambut yang menyebar, [yang] seharusnya hanya berlangsung selama tiga bulan, kemudian sembuh dengan sendirinya," jelas James.
Stres operasi tidak hanya dapat memicu kerontokan rambut, tetapi anestesi, obat-obatan pasca operasi, dan peningkatan kebutuhan metabolisme nutrisi seperti protein, seng, dan biotin pasca operasi dapat berkontribusi terhadap hal ini, catat dokter kulit bersertifikat Keira Barr. Hal ini sangat penting jika seseorang menjalani histerektomi, yang akan memicu apa yang disebut menopause yang diinduksi oleh pembedahan.
MIND BODY GREEN
Pilihan Editor: 8 Mitos tentang Menopause yang Populer, Jangan Percaya!
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.