Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

3 Kebiasaan yang Bisa Merusak Skin Barrier dan Menyebabkan Masalah Kulit

Jika skin barrier rusak, berbagai masalah kulit pun bisa terjadi, mulai dari tekstur, kekeringan, hingga berjerawat dan banyak lagi.

29 Juni 2023 | 21.09 WIB

Ilustrasi wanita merawat kulit. Freepik.com/Senivpetro
material-symbols:fullscreenPerbesar
Ilustrasi wanita merawat kulit. Freepik.com/Senivpetro

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Jika ingin punya kulit yang licin bak kaca, mulailah melindungi skin barrier. Skin barrier merupakan lapisan terluar kulit, fungsinya untuk melindungi kulit dan tubuh. Jika pelindung kulit ini rusak, berbagai masalah kulit pun bisa terjadi, mulai dari tekstur, kekeringan, hingga berjerawat dan banyak lagi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Perawatan kulit dengan menggunakan pelembap adalah salah satu cara untuk melindungi. Selain itu, hindari kebiasaan yang berpotensi merusak skin barrier. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Inilah tiga hal yang merusak skin barrier menurut ahli kimia kosmetik Kate Biberdorf. 

1. Perubahan suhu yang cepat

Pernah merasakan nikmatnya berada di ruangan yang sangat dingin di hari yang sangat panas? Yah, meskipun itu mungkin terasa nyaman, pelindung kulit mungkin tidak.

“Saat ini terjadi, kulit Anda benar-benar membuang molekul air dari permukaan, dan menguap ke udara,” kata Biberdorf.

Jadi,daripada menyalakan AC pada titik terendah selama musim panas, cobalah untuk membuatnya tetap pada suhu yang sedang. Ini tidak hanya akan menyelamatkan barrier tapi juga dompet. 

2. Penerbangan

Bukan rahasia lagi jika kulit mengering di pesawat, tetapi mengapa itu bisa terjadi? “[Terbang] mengeluarkan uap dari atmosfer, sehingga kulit cenderung mengering,” kata Biberdorf. Pesawat pun dirancang untuk membuat lingkungan nyaman bagi semua orang, namun kulit mungkin merasakan efeknya. Untuk mencegahnya, pastikan menggunakan pelembap untuk menghidrasi. 

3. Menggunakan sabun mandi yang salah

Semua sabun mandi tidak dibuat sama, kata Biberdorf. Sabun mandi bisa membuat kulit kering, terasa kencang atau terlihat pucat setelah  keluar dari kamar mandi. Ttu pertanda bahwa sabun yang digunakan tidak cocok untuk kulit.

Jadi, cari produk berkualitas tinggi yang dirancang untuk perawatan skin barrier. Perhatikan kompisisinya, pilih bahan-bahan seperti asam hialuronat, peptida, lidah buaya, shea butter, dan minyak nabati. 

Itulah tiga kebiasaan umum yang mengiritasi skin barrier. Lakukan yang terbaik untuk menjaganya supaya tidak muncul masalah pada kulit. 

MIND BODY GREEN 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus