Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta – Ketika membeli suatu makanan kemasan, konsumen pasti menjumpai informasi mengenai tanggal kedaluwarsa. Pencantuman tanggal kedaluwarsa pada makanan menunjukkan jangka waktu suatu makanan aman dikonsumsi. Namun ternyata terdapat beberapa makanan yang tidak memiliki kedaluwarsa.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini empat makanan yang tidak memiliki kedaluwarsa:
1. Beras Putih
Beras putih menjadi salah satu makanan yang tahan lama untuk dikonsumsi. Sebagaimana dilansir dari laman cookinglight.com, beras dapat mempertahankan kandungan nutrisi dan rasanya hingga 20-50 tahun. Namun, beras harus diperhatikan secara penuh cara penyimpanannya. Sebaiknya beras disimpan di tempat yang dingin dengan suhu di bawah 40 derajat Fahrenheit serta dalam kondisi gelap agar beras dapat tahan lama.
2. Gula
Salah satu makanan yang tidak mempunyai kedaluwarsa adalah gula. Meskipun begitu, penyimpanan gula sangat memengaruhi kemampuan gula untuk bertahan lama atau tidak. Sebagaimana dilansir dari laman mentalfloss.com, gula sebaiknya disimpan di dalam wadah yang kedap udara agar kelembapannya terjaga.
3. Garam
Melansir laman healthline.com, tidak mengherankan garam menjadi bahan makanan yang tidak memiliki kedarluwarsa. Hal ini disebabkan kandungan natrium klorida pada garam membuatnya tahan lama. Jenis mineral tersebut dikenal sebagai bahan mengawetkan makanan karena sifatnya menghilangkan kelembapan. Namun, kondisi ini tidak berlaku untuk garam yodium, sebab garam ini hanya bisa bertahan sekitar lima tahun.
4. Madu
Melansir dari finance.yahoo.com, madu menjadi makanan yang tidak memiliki kedaluwarsa. Madu memiliki kemampuan bertahan dalam waktu yang lama karena kandungan cairan asam yang dimiliki madu. Cairan asam ini mempunyai kelembapan rendah sehingga bukan tempat yang ideal bagi pertumbuhan bakteri. Selain itu, madu mengandung gula yang kadar airnya rendah sehingga bersifat higroskopis. Kondisi ini membuat madu dapat menyerap kelembapan dari udara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
NAOMY A. NUGRAHENI
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini