Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kasus kanker kolorektal disebut terus naik pada anak muda di Amerika Serikat. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) negara itu, hanya orang berusia 45-75 tahun yang perlu melakukan skrning untuk mendeteksi kanker kolorektal, misalnya dengan kolonoskopi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun dengan kenaikan kasus pada orang muda, mereka yang berusia di bawah 45 tahun pun disarankan melakukan skrining. Pakar mengatakan gejala tertentu dan riwayat keluarga cukup menjadi alasan untuk melakukan skrining sebelum usia tersebut. Berikut tanda yang perlu jadi pertimbangan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ada darah di kotoran
Menurut American Cancer Society, darah di kotoran tak selalu menjadi indikasi kanker tapi bisa menjadi tanda. Bisa juga penyebabnya wasir. Tapi agar aman, tetap periksakan ke dokter.
Perubahan frekuensi BAB
Apakah semakin sering atau jarang dari biasanya, perubahan frekuensi buang air besar harus diwaspadai, menurut Dr. Jeffrey Dueker, gastroenterolog di Pusat Medis Universitas Pittsburgh. Sembelit juga bisa menjadi gejala.
Sakit perut tiba-tiba atau berat badan turun
Menurut Dr. Carole Macaron, gastroenterolog di Cleveland Clinic, sakit perut tanpa sebab jelas juga perlu diwaspadai, bisa berupa kram atau sakit perut total. Begitu pula jika berat badan turun tanpa sebab jelas, itu tandanya Anda harus ke dokter dan menjalani kolonoskopi.
Punya riwayat keluarga kanker usus
Jika ada orang tua, saudara kandung, atau anak dengan riwayat kanker usus, Anda harus menjalani kolonoskopi sebelum berumur 45 tahun, kata Macaron kepada HuffPost.
Menderita anemia zat besi, masalah pencernaan, atau riwayat kanker tertentu
Anemia zat besi banyak dialami perempuan dan perlu diwaspadai. Penyebabnya bisa jadi menstruasi. Namun agar lebih yakin lagi, sebaiknya jalani kolonoskopi. Begitu juga jika ada masalah pencernaan atau riwayat kanker, terutama kanker kolorektal.